Sukses

Ikatan Akuntan Indonesia dan Ukrida Perkuat Kerjasama

Saat ini profesi Akuntan memang sedang menghadapi dua hal yang sangat berpengaruh, yaitu teknologi atau digitalisasi dan sustainability.

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri sejak tahun 1957 terus membimbing perkembangan pendidikan Akuntansi dan kiprahnya sudah dirasakan langsung khususnya oleh Ukrida.

Kemitraan strategis antara Ukrida dengan Ikatan Akuntan Indonesia yang terjalin selama ini menjadi panduan dalam pengembangan Program Studi Akuntansi Ukrida

Ukrida diberi kepercayaan bermitra dengan IAI untuk menyelenggarakan beberapa program bersertifikat.

Pencapaian ISO 21001: 2018 oleh program studi Akuntansi Ukrida turut memperkuat relasi, di mana program studi Akuntansi Ukrida terus meningkatkan layanan manajemen pendidikannya. Perkembangan program studi Akuntansi dan bagaimana profesi Akuntan akan terus menghadapi tantangan zaman yang memasuki era digital menjadi perhatian bagi IAI dan Ukrida.

Menurut Ketua Program Studi Akuntansi Ukrida, Diana Frederica, mengatakan jika terdapat dua tren besar yang dihadapi, yaitu Digitalisasi dan Sustainibility Development, sehingga diperlukan upaya menyiapkan mahasiswa melalui Pendidikan Akuntansi.

Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif IAI, Elly Zarni Husin, saat ini profesi Akuntan memang sedang menghadapi dua hal yang sangat berpengaruh, yaitu teknologi atau digitalisasi dan sustainability.

Dinamika ini tidak hanya dihadapi oleh bidang pendidikan, tetapi juga organisasi profesi, karena itu perlu memastikan agar bisa menguasai perubahan guna mempersiapkan masa depan.

Selanjutnya Direktur Eksekutif IAI juga menambahkan bahwa IAI sebagai bagian dari organisasi profesi international (IAI sebagai anggota International Federation of Accounting – IFAC) tetap mengacu pada  International Education Standard.

Salah satunya adalah teknologi sebagai materi yang harus disesuaikan dengan standar tersebut, dan sangat penting untuk menyiapkan mahasiswa Akuntansi agar bisa mengantisipasi perkembangan.

Adapun perkembangan yang dimaksud adalah Artificial Intelligence, Block chain, Cloud computing, Data analytics, Ethic (ABCDE). Masih menurut Elly Zarni Husin bahwa untuk menghadapi perkembangan terkait teknologi, perlu dipastikan agar institusi pendidikan tidak hanya melakukan penyesuaian silabus (Rencana Pembelajaran Semester – RPS) dan kurikulum, tetapi juga perlu membekali mahasiswa dengan Ethics, yang menjadi hal utama bagi profesi Akuntan.

Selanjutnya dikatakan oleh Elly bahwa saat ini sustainability menjadi fokus utama karena sudah ada International Sustainability Standard Board, dan IAI sudah menghasilkan draft guna memastikan kesiapannya dengan dewan yang ada di profesi, yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (DSAKS).

Kedepannya diharapkan ada satu badan lagi dengan standar yang lebih relevan. Saat ini untuk bidang pendidikan, mahasiswa diharapkan bisa menjadi tumpuan profesi, dan subjek sustainability sudah harus diujikan, yaitu kompetensi Akuntan profesional yang mampu menyajikan laporan entitas bisnis secara akurat.

Selain itu, mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa, seperti Akuntansi Keuangan, sudah harus menunjukkan perkembangan terkini standar profesi, karena IAI mengacu standar internasional. Hal itu diupayakan agar dapat inline dengan kompetensi yang diujikan sebagai seorang Chratered Accountant (CA) Indonesia.

Penting diperhatikan pula dinamika subjek bisnis terkait perkembangan teknologi informasi, sistem informasi akuntansi, internal control, dimana materi yang perlu dikuasai oleh para mahasiswa adalah manajemen risiko, serta dosen pun perlu dibekali data analitis.

 

2 dari 2 halaman

Pembekalan

Kemitraan Ukrida dengan IAI yang telah memasuki 10 tahun sangat diapresiasi oleh Elly Zarni, dan diharapkan ada upaya berkelanjutan agar kualitas lulusan Ukrida akan inline dengan perkembangan profesi.

Menurut Elly, dalam tiga tahun terakhir, kemitraan ini cukup intens dan puncaknya Ukrida menjadi Computer Based Examination (CBE) center IAI.

Selanjutnya ditekankan pula olehnya bahwa …”Satu impresi yang menurut kami merupakan pionir adalah saat Ukrida membuat inline program IAI Afiliasi kampus dengan memastikan mahasiswa Akuntansi Ukrida menjadi anggota IAI, sebagai junior member IAI.

Dengan demikian, setiap mahasiswa Akuntansi Ukrida akan dibekali dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Online, yang artinya para mahasiswa tersebut menguasai perkembangan SAK seperti mengikuti ujian CA, di samping dosennya juga mengikuti perkembangan silabus”.

Beliau berharap apa yang dilakukan Ukrida juga diikuti oleh perguruan tinggi lain dimana Ukrida menjamin kompetensi yang akan diujikan mulai dari level foundation kemudian professional dan advanced inline dengan proses pengajaran di Ukrida.

Terkait peran Akuntan di tengah perkembangan teknologi, Elly Zarni mengakui ada pendapat bahwa Akuntan akan punah. Tetapi menurut Elly Zarni perlu dipahami bahwa justru teknologi sudah bertahun-tahun mendukung profesi Akuntan.

“Kita justru harus bisa menguasai perkembangan teknologi sehingga memudahkan proses pekerjaan. Jadi kita bicara tentang Akuntan sebagai difference maker yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperluas jasa profesi Akuntan”.

Selanjutnya ditegaskan pula perlunya beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang memang tidak bisa dihindari, dan seorang Akuntan profesional harus memiliki integritas serta menjaga kode etik profesi.