Sukses

Pesona Batik Nusantara, Mengenal Wastra Indonesia di Pusat Perbelanjaan di Bekasi

"Pesona Batik Nusantara" yang diadakan di atrium utama Grand Metropolitan berlangsung lebih dari sepekan, mulai 1 Oktober hingga 9 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Batik ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Beberapa alasan yang membuat UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya tak benda diantaranya yakni kaya akan simbol dan filosofi dan diturunkan dari generasi ke generasi karenanya menjadi penghubung antara masa lalu dan masa depan.

Memperingati Hari Batik Nasional tahun ini, pusat perbelanjaan Grand Metropolitan Bekasi menghelat kegiatan guna mengedukasi pengunjung mengenai wastra Indonesia, khususnya batik. Agenda bertema "Pesona Batik Nusantara" itu berlangsung lebih dari sepekan, yakni mulai 1 Oktober hingga 9 Oktober 2022.

"Acara ini sebagai sarana masyarakat untuk mendapatkan informasi seputar batik dan kerajinan, yang dapat memberikan penglaman menarik bagi pengunjung. Para pelaku industri batik juga memiliki sarana untuk bisa mengembangkan ide kreasi dan inovasi sehingga menghasilkan produk eksklusif dan bernilai jual tinggi," ujar Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Santoso, dalam seremonial pembukaan "Pesona Batik Nusantara", Sabtu, 1 Oktober 2022.

Beragam kegiatan mulai dari pameran koleksi batik, fashion show, talkshow mengenai batik, workshop membatik, lomba fashion show anak-anak hingga dewasa, lomba fotografi, hingga donor darah menyemarakkan agenda "Pesona Batik Nusantara".

Untuk workshop membatik, pengunjung bisa menjajal serunya menorehkan malam menggunakan canting setiap hari selama event berlangsung. Ada beberapa spot workshop di main atrium Grand Metropolitan yang bisa menampung sejumlah peserta setiap sesinya. Mengenai kuota peserta, pihak Grand Metropolitan tidak membatasi jumlahnya melainkan disesuaikan dengan kondisi.

 

2 dari 4 halaman

Libatkan Perancang Busana dan Brand Batik Ternama

Adapun fashion show batik melibatkan kurang lebih 20 perancang busana seperti Poppy Dharsono, Defrico Audy, Sonny Muchlison, Dan Duriatna, Yoyok Prasetyo, Jeni Tjahyawati, Nina Nugroho, dan perancang lainnya.

Sedangkan pameran batik Nusantara disemarakkan oleh 15 perancang busana dan brand batik seperti Dian Pelangi, Batik Pulasaran, Koleksi Batik Bekasi, Ethnic KJ Batik, Vio Vibes, Indadari Batik, Batik Sakera, hingga Batik Trusmi.

Santoso mengatakan, pihaknya memang memilih tema Pesona Batik Nusantara dan menampilkan batik khas dari berbagai daerah di Indonesia agar lebih mendekatkan kreasi batik Nusantara pada destinasi hiburan sehari-hari seperti mal. Kegiatan ini juga diakuinya merupakan event terkait batik pertama dengan skala besar yang diselenggarakan di Grand Metropolitan Bekasi.

 

 

3 dari 4 halaman

Dukung Seniman Batik Disabilitas

 

Sebagai bentuk dukungan bagi pelestarian batik dan para penyandang disabilitas, Grand Metropolitan juga akan membantu seorang seniman batik tulis asal Yogyakarta, Hermanto, mewujudkan impiannya. Diketahui, Hermanto adalah penyandang disabilitas yang bercita-cita membantu penyandang disabilitas lainnya yang memiliki minat mempelajari batik tulis sehingga mampu berdaya.

"Kami melihat Bapak Hermanto dari Sleman, Yogyakarta, ingin memberikan suatu pembelajaran (bagi) para disabilitas untuk belajar membatik. Jadi kami sangat mendukung rencana belau melalui Yayasan Metropolitan Peduli," jelas Santoso.

Rencananya, kata Santoso, support Yayasan Metropolitan Peduli (YMP) akan diberikan kepada Hermanto pada 7 Oktober 2022, bertepatan dengan peringatan ulang tahun yayasan tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Kesempatan bagi UMKM

 

Dalam event ini, Grand Metropolitan juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk ikut serta menampilkan dan memasarkan produk mereka. Dukungan bagi UMKM itu diwujudkan melalui harga sewa yang menarik.

"Pasti kami memberikan harga yang menarik. Kita juga mendukung para UMKM, khususnya mengenai batik," ujar Santoso.

Dukungan bagi para pelaku UMKM, kata Santoso, telah dilakukan sejak sebelum pandemi. Namun diakuinya hal itu sempat terhenti ketika pandemi melanda.