Sukses

Peran Mikronutrien Hingga Jenis Nutrisi Berpengaruh Meningkatkan Kesehatan Mental

Ada beragam cara yang sebenarnya bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental.

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan mental adalah keadaan mental yang sejahtera yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik. Selain meditasi atau olahraga, mikronutrien juga diperlukan dalam mendukung kesehatan mental.

Sesuai laporan World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada Juni 2022, dari satu miliar orang yang hidup dengan gangguan mental pada 2019, 15 persen orang dewasa yang menginjak usia kerja mengalami gangguan mental. Pada tahun pertama pandemi, prevalensi global kecemasan dan depresi meningkat secara mengejutkan sekitar 25 persen.

Selain mencari bantuan profesional, para ahli juga menekankan bahwa perlu modifikasi gaya hidup untuk mengatasi krisis kesehatan di bidang mental, kognitif dan emosional.

Ada beragam cara yang sebenarnya bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental. Dari mengatur kegiatan seperti yoga dan meditasi untuk menambatkan pikiran seseorang, hingga mengurangi penggunaan gadget yang berlebihan bahkan memperbaiki pola makan untuk membantu menyehatkan tubuh seseorang dari dalam.

Namun, hubungan yang sering diabaikan dengan kesehatan mental adalah peran zat gizi mikro dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mental.

Berkali-kali, penelitian telah menunjukkan hubungan antara kualitas makanan dan potensi kekurangan nutrisi dan kesehatan mental.

Selain itu, ada pula bukti yang menunjukkan bahwa resep berbasis nutrisi dapat membantu mengelola gangguan mental pada tingkat individu dan populasi.

Studi menunjukkan bahwa banyak nutrisi memiliki hubungan yang jelas dengan kesehatan otak, termasuk Omega-3, vitamin B (terutama folat dan B12), kolin, zat besi, seng, magnesium, S-adenosil metionin (SAMe), vitamin D, dan asam amino.

Dalam percakapan dengan HT Lifestyle, Vivek Srivastav sebagai Wakil Presiden Senior, Zeon Lifesciences, menyarankan lima mikronutrien yang harus dipenuhi sebagai bagian dari keseluruhan menuju peningkatan kesehatan mental.

Dilansir dari Hindustan Times, Selasa (8/11/2022), berikut ini lima nutrisi yang dianggap mampu membantu meningkatkan kesehatan mental.

 

2 dari 2 halaman

Nutrisi yang Diperlukan

1. Vitamin D

Vitamin D dipercaya mengatur proses sistem saraf pusat, yang ketidakteraturannya telah dikaitkan dengan depresi. Pada orang depresi, suplementasi vitamin D dapat mengurangi gejala depresi.

Menurut Survei Kesehatan Mental Nasional India tahun 2015–16, 1 dari setiap 20 orang India mengalami depresi. Jumlah ini kemungkinan akan meningkat secara signifikan setelah COVID-19.

2. Vitamin C

Vitamin C sangat bagus untuk tubuh, tetapi juga bermanfaat bagi otak. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan neurotransmiter utama seperti dopamin dan serotonin di otak. Penambahan vitamin C ke dalam diet Anda dapat memperbaiki atau membalikkan gejala kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar.

3. Vitamin B

Vitamin B sering dikenal karena sifatnya yang mengubah suasana hati. Gejala kekurangan B12 dapat mencakup kelelahan dan memori yang buruk. Rendahnya tingkat vitamin B12 dan vitamin B lainnya seperti vitamin B6 dan folat dapat dikaitkan dengan depresi. Melengkapi dengan vitamin B dapat memiliki efek positif pada fungsi kognitif dan meningkatkan aspek-aspek kecil yang berkaitan dengan kesehatan mental.

4. Zinc

Selain meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, Zinc memiliki dampak besar pada fungsi otak dan emosi. Namun, hanya sedikit orang yang menyadari fungsi penting zinc dalam neurotransmisi dan integritas membran sel otak.

Sementara itu, seseorang yang kekurangan zinc mungkin mengalami ketidakstabilan emosional dan kesulitan mengelola stres. Ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mental dan emosional, termasuk masalah perhatian, malam tanpa tidur, kecemasan, dan depresi.

5. Omega-3

Nutrisi ini sangat penting untuk mencegah penuaan otak dan menjaga fungsi kognitif. Ini adalah salah satu nutrisi yang dianggap penting untuk perkembangan otak anak.

Di samping itu, Asam lemak Omega-3 tak jenuh ganda juga dapat berdampak pada perilaku, kepribadian, dan perhatian. Nutrisi ini telah lama dikenal karena efeknya terhadap kesehatan jantung, tetapi sekarang terbukti menjanjikan sebagai pengobatan untuk gangguan mood termasuk gangguan bipolar, depresi berat, dan depresi pascamelahirkan.

Penelitian menunjukkan omega-3 dapat membantu depresi ringan hingga berat dan bahkan skizofrenia.

 

Â