Sukses

Lima Tahun Usia Sang Pisang Membantu Ekosistem UMKM Naik Kelas

Konsep Sang Pisang yang baru melibatkan UMKM sebagai bagian dari Sang Pisang yang memiliki visi untuk menjadi sosok Game Changer untuk UMKM, agar dapat naik kelas.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki usia 5 tahun yang meramaikan dunia kuliner Indonesia, Sang Pisang memberi kejutan baru bagi para penikmat olahan pisang di tanah air. Kaesang Pangarep yang merupakan Founder dari Sang Pisang bersama GK|Hebat melakukan persiapan riset, FGD, R&D serta penciptaan konsep baru Sang Pisang melalui proses rebranding.

Persiapan yang telah memakan waktu kurang lebih 6 bulan tidak hanya melakukan perubahan outlet, produk, logo, dan visual tapi semua berubah dengan konsep yang lebih fun, penuh semangat, dan mengikuti kebutuhan pasar. 

“Sang Pisang Lahir Kembali”, begitulah konsep yang diusung. Keunikan dari Sang Pisang kali ini adalah satu satunya gerai olahan pisang terlengkap, terunik, dan termudah di akses yang ada di Indonesia.

Setelah sukses dengan menu pisang naget dan banroll, menu Sang Pisang kini semakin bervariatif dengan meluncurkan menu baru. Kali ini Sang Pisang meluncurkan menu barunya di outlet Cikini, Jakarta. Menu baru yang di luncurkan yaitu Banana Bread, Banana Pop, Banana Strip, dan Pisang Goreng Madu. Peluncuran menu baru ini diresmikan oleh Kaesang. Semua menu baru berbahan dasar pisang diolah secara profesional bersama Chef Desi Trisnawati yang juga merupakan pemenang MasterChef Indonesia.

Konsep Sang Pisang yang baru ini melibatkan UMKM sebagai bagian dari Sang Pisang, tutur Kaesang yang memiliki visi untuk menjadi sosok Game Changer untuk UMKM, agar UMKM dapat naik kelas. Selain fokus dengan re-launching Sang Pisang, Kaesang dan GK|Hebat mempunyai misi sebagai Akselerator UMKM. Salam program jangka panjang Sang Pisang akan membuka puluhan outlet dengan sistem kemitraan dengan melibatkan masyarakat di tahun 2023.