Sukses

URBN Alokasikan Capex Rp 1 Triliun di Tahun 2023

PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) saat ini mengembangkan proyek properti residensial dan komersial yang terintegrasi dan memiliki akses langsung dengan transportasi publik LRT.

Liputan6.com, Jakarta PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) yang merupakan perusahaan pengembang swasta pertama di Indonesia yg berfokus pada pengembangan Transit Oriented Development (TOD) saat ini mengembangkan proyek properti residensial dan komersial yang terintegrasi dan memiliki akses langsung dengan transportasi publik LRT. URBN mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1 triliun pada 2023.

Alokasi dana tersebut untuk pengembangan bisnis yang sudah ada, antara lain Urban Suites, lalu dua proyek yang bekerjasama dengan Adhi Karya Group, LRT City Jatibening Baru, dan LRT City Ciracas.

Kemudian alokasi dana capex juga diperuntukkan pada proyek pengelolaan parkir, rest area, pasar dan proyek mall di LRT City Jatibening Baru (Gateway Mall) dan Urban Suites mall.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang  real estat, Perseroan berfokus pada pengembangan kawasan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yaitu pengelolaan ruang dan transportasi secara terintegrasi serta One-Stop-Living di mana semua fasilitas lengkap berada dalam satu kawasan. 

Perseroan mengembangkan dan mengelola area perkantoran, pusat perbelanjaan dan apartemen yang terintegrasi langsung dengan transportasi massal di antaranya stasiun Light Rapid Transit (LRT) serta konsep yang memudahkan penghuni dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menggunakan fasilitas olahraga, serta mendapatkan hiburan karena seluruh fasilitas tersebut telah hadir di hunian.

Sektor properti memiliki multiplier efect paling besar dalam menggerakkan lebih dari 175 industri terkait. Kebijakan terkait sektor itu, dapat berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja, sehingga secara langsung akan mendorong stabilitas perbaikan ekonomi.

Kondisi kebangkitan bisnis properti akan menggerakkan ekonomi karena kontribusinya mencapai 15% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.