Liputan6.com, Jakarta Kurang tidur tidak hanya berpengaruh pada fisik dan mental seseorang, tapi juga kesehatan khususnya pada penderita kolesterol dan diabetes. Jadi, berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan agar tidak terjadi masalah pada kesehatan tersebut?
Beberapa orang tidak menyadari bahwa tidur juga berperan penting dalam hal kesehatan fisik dan mental. Jam kerja yang padat, tingkat stres yang meningkat, dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan pola tidur yang tidak teratur. Ini tidak hanya mengganggu rutinitas harian, tetapi juga dapat menghambat kesehatan yang mengarah ke kondisi gaya hidup, seperti kolesterol gila dan diabetes.
Baca Juga
Ada anggapan bahwa kolesterol dan diabetes biasanya merupakan penyakit yang disebabkan oleh genetik, pola makan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Harvard Health Journal menyatakan bahwa kurang tidur jangka pendek dapat membuat Anda berisiko terkena kolesterol dan diabetes.
Advertisement
Manfaat Tidur
Tidur membantu tubuh dan pikiran memperbaiki dan memulihkan diri. Pelepasan hormon yang disebut melatonin selama tidur membuat tubuh Anda rileks, menyebabkan sedikit penurunan tekanan darah dan detak jantung.
Akan tetapi, hal-hal tersebut dapat berubah jika Anda kurang tidur atau memiliki ritme sirkadian yang terganggu. Insomnia umumnya dapat membuat tubuh Anda bekerja secara tidak normal. Sebab, dapat memengaruhi kemampuan mental dan fisik untuk mempersiapkan tubuh Anda di hari berikutnya. Bahkan juga bisa membuat otak kelelahan yang memengaruhi fungsi alami tubuh.
Hubungan Antara Kurang Tidur Dan Kolesterol
Kurang tidur dapat menyebabkan kolesterol dan tekanan darah lebih tinggi. Dalam sebuah studi tahun 2009, yang disebut "Masalah Tidur", ditemukan bahwa pria yang tidur kurang dari enam jam memiliki kolesterol LDL yang lebih tinggi.
Selain itu, wanita yang tidur dengan jumlah yang hampir sama memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah. Dapat disimpulkan bahwa tidur memengaruhi pria dan wanita secara berbeda.
Kurang tidur dapat menurunkan kadar leptin, hormon yang menstabilkan metabolisme dan nafsu makan. Tidak dipungkiri bahwa orang yang mengalami obesitas seringkali memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi.
Bahkan pada tahun 2020, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Institute of Military Cognitive and Brain Sciences, Academy of Military Medical Sciences, Beijing menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan kadar kolesterol serum dan mendorong penumpukan kolesterol di hati.
Â
Hubungan Diabetes dengan Kurang Tidur
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), memiliki pola tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan resistensi insulin dalam tubuh. Sebuah laporan tahun 2009 di Diabetes Care menemukan, peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada orang dengan insomnia persisten.
Demikian pula penderita diabetes sering kurang tidur karena sering buang air kecil di malam hari. Bahkan jika Anda menderita pradiabetes, pola tidur yang buruk akan memperburuk intoleransi glukosa Anda.
Kurang tidur ditemukan meningkatkan kadar ghrelin, hormon kelaparan, dan menurunkan kadar leptin, hormon kenyang. Itu sebabnya orang mencari bantuan pada makanan yang meningkatkan gula darah.
American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society menyarankan agar orang dewasa tidur minimal 7-8 jam per hari. Begadang di malam hari sering memicu seseorang akhirnya mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi karbohidrat dan gula. Semua ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan sama-sama terkait dengan obesitas.
Â
Â
Â
Advertisement
Cara Yang Dapat Memperbaiki Pola Tidur
1. Atur jadwal tidur
Mengatur jadwal tidur sama seperti rutinitas lainnya, memiliki pola tidur yang pasti dapat membantu Anda menjaga siklus istirahat dan aktivitas. Selain itu, tidur pada waktu yang sama setiap hari dan bangun tepat waktu akan membantu Anda mencapai tidur yang berkualitas.
2. Bersantai sebelum tidur
Relaksasi tubuh dan pikiran yang tepat sebelum tidur dapat membuat Anda tidur seperti bayi. Untuk melakukan ini, Anda perlu mengesampingkan ponsel setidaknya setengah jam sebelum tidur. Pastikan kamar Anda gelap dan sunyi. Plus, Anda bisa membaca buku yang bagus atau mendengarkan musik yang menenangkan yang dapat mempersiapkan Anda untuk tidur nyenyak.
3. Pola makan sehat dan olahraga adalah kuncinya
Seiring dengan rutinitas tidur, makanan yang tepat dan olahraga teratur akan membuat Anda tidur lebih nyenyak. Coba mengonsumsi makanan bergizi dan ringan empat jam sebelum tidur. Berolahraga selama 20-30 menit adalah suatu keharusan.
Â