Sukses

Menurut Psikolog, Begini 3 Tips Menolak Seseorang Secara Baik-baik

Memang, tidak ada orang yang suka ditolak. Akan tetapi, ada beberapa cara untuk memutuskan hubungan yang sebetulnya tidak Anda inginkan. Jadi, Anda bisa menolaknya secara baik-baik.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda menghindari panggilan, mengirim pesan teks yang tidak begitu antusias, atau merasa takut secara umum ketika nama seseorang muncul di ponsel, mungkin sudah waktunya untuk memutuskan hubungan tersebut.

Memang, tidak ada orang yang suka ditolak. Akan tetapi, ada beberapa cara untuk memutuskan hubungan yang sebetulnya tidak Anda inginkan. Jadi, Anda bisa menolaknya secara baik-baik.

Dilansir dari CNBC, Senin (20/2/2023), berikut ini tiga tips tentang cara menolak seseorang dengan kebaikan dari presiden American Psychological Association dan seorang profesor psikologi di Universitas Pepperdine Thema Bryant.

Lebih cepat lebih baik

“Segera setelah tahu bahwa tidak ingin terhubung dengan mereka lagi, semakin cepat Anda mengungkapkannya, semakin baik,” kata Bryant.

Anda mungkin merasa tidak nyaman ketika ingin menyenangkan orang atau menolak konflik, tetapi pada akhirnya itu adalah hal yang lebih terhormat untuk dilakukan.

“Banyak dari kita yang tidak ingin menyakiti seseorang yang melakukan penghindaran atau agresivitas pasif atau mengirim pesan campuran,” kata Bryant. “Ketika menghindari seseorang, kamu mungkin bisa menyakiti mereka lebih buruk.”

Tetap pada keputusan

Jangan melanjutkan persahabatan karena kenyamanan. Hal ini bisa terkesan Anda menghindarinya ketika punya rencana, tapi meneleponnya saat merasa bosan, kata Bryant.

Jika memutuskan untuk mengakhirinya, Anda juga harus berusaha untuk tidak menghubungi dia lagi.

Jelaskan alasan yang terukur tapi jelas

“Mungkin Anda tidak perlu keluhan tentang orang tersebut jika tidak berusaha memperbaiki hubungan,” kata Bryant.

Anda dapat mengutarakan alasan untuk mengakhiri pertemanan. Namun, tentunya dengan cara yang terukur agar memberi mereka kejelasan.

“Mungkin mereka melakukan beberapa hal yang merusak persahabatan dan Anda telah membicarakannya berkali-kali dan Anda tidak ingin melakukannya lagi,” katanya.

Di samping itu, Anda juga dapat mengomunikasikan aspek-aspek hubungan yang ingin dinikmati.

Misalnya, kata Bryant, Anda dapat memberi tahu mereka dengan kalimat seperti: “Kamu bersama saya selama masa yang sangat sulit dalam hidup dan saya ingin berterima kasih karena telah muncul.”

Kemudian Anda perlu memberi alasan bahwa Anda tidak melihat masa depan dengan orang tersebut.

“Cobalah melakukan percakapan holistik agar bisa menghargai, tetapi juga kejelasan untuk tidak ingin melanjutkan,” kata Bryant. “Jika Anda dapat mengartikulasikan beberapa alasan mengapa demikian, itu sangat membantu. Sering kali orang bertanya-tanya, ‘Kami adalah sahabat terbaik dan mereka berhenti menelepon’.”