Liputan6.com, Jakarta Bank BTN menerima kunjungan Government Savings Bank yang merupakan bank asal Thailand dan juga Ketua World Savings & Retail Banks Institute (WSBI)Â Asia Pacific untuk membahas mengenai kiat sukses Bank BTN dalam mendominasi bisnis pembiayaan perumahan dan mengelola risiko pembiayaan perumahan di Indonesia.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) disebut memiliki kapasitas penyaluran KPR 200.000 unit per tahun. Selain pembiayaan KPR subsidi, BTN juga dapat membiayai 60.000-70.000 unit rumah untuk KPR Non-Subsidi.
Sejak Bank BTN berdiri hingga saat ini sudah melakukan pembiayaan lebih dari 5 juta unit rumah bagi masyarakat Indonesia, baik subsidi maupun non-subsidi. Pencapaian tersebut bukan hanya dari Bank BTN, melainkan berkat kinerja dan kerjasama dengan asosiasi developer, termasuk Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI).
Advertisement
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor properti, BTN berharap para developer terus membangun rumah karena permintaan rumah saat ini tetap tinggi.
Perlu diketahui, Bank BTN mencatat kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh sebesar 9,23 persen year-on-year yakni senilai Rp233,68 triliun pada 31 Desember 2022.Â
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, mengatakan KPR masih menjadi motor terbesar penggerak bisnis BTN dalam segmen ini, KPR subsidi tumbuh 11,61 persen yoy atau Rp145,86 triliun. "Dengan kinerja tersebut, BTN tercatat masih memimpin pasar KPR subsidi dengan pangsa pasar sebesar 83 persen," ungkap Haru, beberapa waktu lalu.
Haru Koesmahargyo menambahkan, sebagai wujud nyata Bank BTN menjadi mitra Pemerintah dalam mendukung perekonomian khususnya sebagai agent of development selama 73 tahun melayani masyarakat Indonesia, Bank BTN telah mengucurkan kredit sekitar Rp775 triliun yang mengalir kepada lebih dari 5,78 juta masyarakat di Indonesia dari seluruh segmen.