Sukses

Gerakan Makan Tanpa Sisa Menyelamatkan Makanan Berlebih

Bank DBS Indonesia dan FOI memberikan dukungan konkret kepada UMKM serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi makanan lokal yang berkualitas.

Liputan6.com, Jakarta Mmemperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2023 sekaligus merayakan ulang tahun yang kedelapan, Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan Kongres II Jaringan Bank Pangan Indonesia: Pasar Rakyat Mustikarasa di Jakarta. Acara ini menggandeng Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Badan Pangan Nasional (NFA), mitra usaha, serta perwakilan ibu dari berbagai daerah di Indonesia.

Kongres ini menyepakati kampanye “Dapur Mustikarasa”, sebuah gerakan yang melibatkan para ibu dan pegiat kuliner di seluruh Indonesia untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan gizi keluarga dengan mengolah pangan berlebih serta pangan dan rempah yang tumbuh di sekitar. Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif, Bank DBS Indonesia turut mendukung kegiatan dengan berpartisipasi pada forum interaktif bertema “Gotong Royong untuk Hidupkan Dapur Mustikarasa”. Sesi ini membahas pentingnya kolaborasi berbagai pihak, termasuk institusi perbankan dalam upaya mengembangkan ketahanan pangan serta memerangi kelaparan.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (NFA) I Gusti Ketut Iswara mengungkapkan, “Food waste adalah permasalahan yang harus kita selesaikan bersama karena ada potensi dari pangan berlebih yang kita hasilkan untuk mencapai ketahanan pangan. Selain itu, diversifikasi pangan juga kita dorong dengan memanfaatkan pangan sekitar. Tentu perlu upaya berbagai pihak dalam mewujudkannya.”

Terkait kegiatan ini, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika menyampaikan, "Kami sangat mengapresiasi seluruh prakarsa FOI dalam mengurangi limbah makanan serta menciptakan solusi pangan berkelanjutan, termasuk melalui acara Kongres II Jaringan Bank Pangan Indonesia: Pasar Rakyat Mustikarasa ini. Inisiatif ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang ketiga, yaitu Create Impact Beyond Banking untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat. Besar harapan kami agar acara ini dapat semakin menginspirasi banyak pihak untuk bergotong royong menyikapi limbah makanan agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).”

Selain menghadirkan diskusi dan edukasi, Kongres II Jaringan Bank Pangan Indonesia: Pasar Rakyat Mustikarasa juga membuka kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperkenalkan produk dan rempah mereka dalam Pasar Rakyat Mustikarasa. Melalui pameran ini, Bank DBS Indonesia dan FOI memberikan dukungan konkret kepada UMKM serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi makanan lokal yang berkualitas.

CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo menambahkan, "Kami bersyukur atas dukungan Bank DBS Indonesia untuk berbagai kegiatan FOI, salah satunya Kongres II Jaringan Bank Pangan Indonesia: Pasar Rakyat Mustikarasa. Kami berharap agar kolaborasi ini dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera melalui kedaulatan pangan yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung agenda SDG (Sustainable Development Goals) nomor dua untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan serta SDG 12 terkait pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.”

Selama tujuh tahun berdiri, FOI yang berada di bawah Yayasan Lumbung Pangan Indonesia telah membantu lebih dari 260.000 penerima manfaat di 43 kota/kabupaten serta 230 kecamatan dalam mencegah kemubaziran makanan dan meningkatkan gizi keluarga.

Kemitraan Bank DBS Indonesia dengan FOI merupakan bagian dari rangkaian gerakan #MakanTanpaSisa yang berlangsung sejak 2020. Dalam gerakan ini, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pelaku UMKM, startups, e-commerce, hingga masyarakat umum dalam menekan angka sampah makanan. Gerakan ini telah sukses menghasilkan food impact sebesar 56.596 kg.