Liputan6.com, Jakarta - Inflamasi atau peradangan adalah proses penting yang meningkatkan aliran darah ke area tubuh yang terinfeksi, dan membawa sel-sel sistem kekebalan tubuh untuk menyembuhkannya.
Namun, peradangan kronis dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, dan peradangan kronis dapat merusak sel-sel yang sehat serta menimbulkan serangkaian gejala yang tidak menyenangkan, seperti kekakuan sendi, nyeri otot, dan masalah pencernaan.
Sebagai seorang ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di sekolah kedokteran Harvard, Dr. Jacqueline Wolf, sering ditanya bagaimana cara melawan peradangan. Hal ini cukup rumit, karena dapat disebabkan oleh banyak faktor yang tidak dapat dikontrol seperti penyakit autoimun atau paparan racun.
Advertisement
Namun selama beberapa tahun terakhir, kita telah mengetahui bahwa makanan memiliki dampak yang besar terhadap peradangan. Beberapa makanan mengurangi bakteri anti-inflamasi yang sehat dalam usus, sementara yang lain menghasilkan senyawa yang mengurangi peradangan dan meningkatkan penyembuhan.
Berikut adalah empat makanan yang ia coba hindari yang menyebabkan inflamasi beserta penggantinya:
1. Daging Berlemak
Penelitian menunjukkan bahwa daging berlemak seperti daging sapi, babi, dan domba dikaitkan dengan inflamasi tingkat rendah.
Lemak hewani dan lemak jenuh dapat mengubah bakteri usus Anda dengan meningkatkan lipopolisakarida, yang dapat memicu peradangan. Mereka juga dapat menyebabkan perubahan yang mengurangi asam lemak rantai pendek, yang bersifat anti-inflamasi dan penting bagi kesehatan usus besar.
Apa yang harus dimakan sebagai gantinya:
- Daging putih dari ayam dan kalkun rendah lemak jenuh.
- Ikan rendah lemak jenuh dan tinggi asam lemak omega-3 dan senyawa lain yang menghasilkan zat-zat yang mengurangi peradangan.
Advertisement
2. Makanan Dengan Ultra Proses (Ultra-processed foods)
Makanan ini melalui proses seperti ekstrusi atau pencetakan dan cenderung mengandung banyak zat tambahan atau zat yang diekstrak dari makanan. Bayangkan: hot dog, bukan daging babi tanpa lemak.
Tingginya jumlah lemak jenuh, garam, dan gula tambahan dikaitkan dengan peradangan. Mereka sering kali tidak memiliki sifat antioksidan dari seluruh makanan yang mereka gantikan.
Sebagai contoh, roti putih tidak memiliki antioksidan dari biji gandum yang membuat roti gandum bersifat anti-inflamasi.
Apa yang harus dimakan sebagai gantinya:
- Buah-buahan dan sayuran segar kaya akan senyawa yang disebut polifenol yang menghambat peradangan.
- Makanan gandum utuh mengandung antioksidan dari dedak dan bibit gandum, dan dapat bersifat anti-inflamasi.
3. Minuman Manis
Soda dan minuman manis dikaitkan dengan diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang semuanya dapat menyebabkan peradangan kronis. Jadi ia selalu menyarankan untuk membatasi asupan.
Apa yang harus diminum sebagai gantinya:
- Teh oolong, teh hitam dan teh hijau mengandung banyak polifenol yang menghambat peradangan.
- Kopi telah terbukti mengurangi peradangan dalam beberapa penelitian.
Advertisement
4. Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit
Minyak ini dapat ditemukan dalam makanan olahan (seperti biskuit bermerek terkenal) dan terkadang digunakan dalam memasak.
Minyak ini mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat mengurangi keragaman usus dan asam lemak bebas, yang berpotensi mengakibatkan peningkatan peradangan.
Apa yang harus dimakan sebagai gantinya:
- Minyak zaitun extra virgin rendah lemak jenuh, dan mengandung polifenol serta zat antioksidan dan antiinflamasi lainnya.
- Minyak biji rami rendah lemak jenuh dan kaya akan asam lemak omega-3 anti-inflamasi.
Â
Â