Liputan6.com, Jakarta - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re kembali menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan untuk para mitra binaan dan non mitra binaan. Sekitar 50 peserta mengikuti pelatihan yang terdiri dari para petani ikan lele dan ikan nila serta Ibu-Ibu PKK pengrajin dari Kecamatan Brebah, Yogyakarta.
Turut hadir pada kegiatan ini Ketua Perhimpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kanjeng Pangeran Harya Wironegoro, Wakil Koordinator Wilayah DIY – Jawa Tengah Indonesian Export Channel (IEC) Imamul Makarim, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM dan Corporate Secretary Indonesia Re Robbi Y. Walid, serta Technical Advisor Asuransi Asei Mutia Safitri.
Baca Juga
Sejak tahun 2016, Indonesia Re telah menyalurkan dana pembiayaan dan pengembangan UMKM sebesar Rp 11,95 miliar untuk 224 mitra binaan. Di tahun 2023, Indonesia Re menyalurkan pembiayaan sebesar 4,5 miliar untuk program Pendanaan Usaha Mikro & Usaha Kecil (PUMK).
Advertisement
Selain pembiayaan, Indonesia Re juga memberikan pelatihan dan wawasan mengenai Manajemen Keuangan Usaha dan Rumah Tangga, Branding, Packaging, Digital Marketing dan Produk Olahan Ikan untuk pengembangan usaha dengan mengundang beberapa narasumber dan praktisi di bidangnya.
Dalam hal proteksi perdagangan komoditi ekspor yang dihasilkan oleh para mitra binaan, Indonesia Re menggandeng PT Asuransi Asei Indonesia sebagai salah satu anak usaha yang memiliki produk Asuransi Perdagangan untuk bisnis ekspor impor.
Mendongkrak Perekonomian
Direktur Manajemen Resiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re Robbi Y Walid menjelaskan, semangat perusahaan untuk terus mengembangkan program ini semakin besar ketika mitra binaan dapat menghasilkan produk olahan ikan yang berkualitas dan berdaya jual tinggi dan dapat membuka akses pasar di dalam maupun luar negeri, sehingga tujuan program yang berkeberlanjutan dapat tercapai.
"Dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasan pengembangan usaha, diharapkan mitra binaan Indonesia Re dapat berkembang pesat dan membantu mendongkrak perekonomian Indonesia.,” ujar Robbi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).
Lebih lanjut Robbi mengatakan bahwa dalam pelatihan ini para mitra binaan diberikan pengetahuan mulai dari proses produksi hingga branding serta pemanfaatan media sosial yang akan menjadi faktor pendukung yang penting dalam meningkatkan pemasaran produk di market, terlebih lagi di era digitalisasi seperti sekarang ini.
“Kami berharap seluruh materi pembinaan yang diberikan dapat menjadi bekal pengetahuan bagi mitra dalam upaya pengembangan usaha,” tutup Robbi.
Advertisement