Sukses

Cobalah Buat ‘Pain Journal’, Lihat Seberapa Jauh Anda Belajar dan Berkembang

Kita banyak mendengar tentang bagaimana ‘gratitude journal’ bisa membantu menumbuhkan rasa syukur dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Liputan6.com, Jakarta - Kita banyak mendengar tentang bagaimana ‘gratitude journal’ bisa membantu menumbuhkan rasa syukur dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Namun, perubahan dalam praktik menulis daily journal juga dapat membawa kita menuju kebahagiaan. Hal tersebut langsung dikonfirmasi oleh para ahli.

“Salah satu latihan yang saya minta siswa saya lakukan untuk dilakukan selama kelas saya dengan bahagia, adalah memahami apa arti rasa sakit mereka,” kata ilmuwan sosial Arthur C. Brooks di The Atlantic Festival pada bulan September melalui CNBC Make It.

“Saya meminta mereka untuk membuat pain journal,” kata Brooks yang juga seorang profesor yang mengajar tentang kebahagiaan di Universitas Harvard.

Brooks mendorong orang-orang untuk mengambil buku catatan dan menggunakannya untuk mencatat pelajaran yang telah mereka pelajari dari pengalaman menyakitkan yang telah membuahkan hasil positif.

Inilah cara kamu menggunakan pain journal atau jurnal rasa sakit untuk belajar dari tantangan hidup sendiri.

Bagaimana menggunakan “pain journal” untuk kebahagiaan dan rasa syukur

Ini adalah langkah-langkah yang harus kamu ambil untuk setiap memulai untuk menulis pain journal:

  1. Sisihkan tiga baris pertama
  2. Isi baris pertama dengan menjelaskan secara singkat pengalaman menyakitkan yang dialami dan bagaimana perasaanmu. Contoh: “Saya kehilangan pekerjaan, dan saya khawatir dengan masa depan saya.”
  3. Birkan dua baris di bawah baris pertama kosong.
  4. Kembalilah setelah sebulan dan tulis di baris kedua tentang apa yang kamu pelajari sebagai hasil dari pengalaman menyakitkan.
  5. Enam bulan kemudian, tulislah pada baris ketiga tentang hal baik yang terjadi dalam hidup kamu sebagai akibat dari pengalaman tersebut.
2 dari 2 halaman

Cara menulis pain journal

“Tak pelak, kamu akhirnya menulis sesuatu di buku tersebut, dan setelah beberapa saat, kamu mulai menantikan untuk menulis di pain journal yang kamu buat,” kata Brooks dalam panel yang berdurasi dua jam.

“Karena kamu dapat melihat cara-cara yang telah dipelajari, kembangkan, dan manfaatkan.”

Dan penelitian mendukung penjurnalan secara umum untuk meningkatkan kesehatan mental.

Menurut guru kesehatan Deepak Chopra dan Kabir Sehgal, seorang penulis buku terlaris New York Times, menulis jurnal selama 15 menit sehari telah dikaitkan dengan peningkatan kejernihan pikiran dan perasaan, keterampilan pemecahan masalah yang baik, dan bahkan dukungan untuk beralih dari pengalaman traumatis.

Mengekspresikan perasaan tentang pengalaman menyakitkan di kertas juga dapat menghasilkan penerimaan.

“Penelitian secara konsisten menghubungkan kecenderungan kebiasaan untuk menerima pengalaman mental seseorang dengan kesehatan psikologis yang lebih baik,” menurut sebuah penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology.