Sukses

Tidak Ada Rahasia untuk Jadi Miliarder, Hanya Harus Ada Sifat Ini Bila Mau Sukses

Jika berbicara tentang orang yang sangat kaya, kamu mungkin berpikir mereka punya rahasia untuk mencapai kesuksesan tersebut. Namun, hal tersebut tidak terjadi dalam hidup miliarder Charlie Munger yang meninggal minggu lalu pada usia 99 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Jika berbicara tentang orang yang sangat kaya, Anda mungkin berpikir mereka punya rahasia untuk mencapai kesuksesan tersebut. Namun, hal tersebut tidak terjadi dalam hidup miliarder Charlie Munger yang meninggal minggu lalu pada usia 99 tahun.

“Saya tidak tahu rahasianya,” kata Munger melansir laman CNBC, Senin (15/1/2024). Adapun metodenya untuk maju dalam kehidupan dan pekerjaan cukup sederhana.

“Saya menghindari untuk gagal karena strategi saya dalam hidup adalah selalu menghindari semua cara untuk gagal,” kata Munger.

“Jika kamu mengajari saya cara bermain poker yang salah, saya akan menghindarinya. Jika kamu mengajari saya cara yang salah untuk melakukan sesuatu yang lain, saya juga akan menghindarinya. Tentu saja, saya telah menghindari banyak hal, karena saya sangat berhati-hati.”

Munger mengatakan, telah menghabiskan hidupnya dengan strategi “menghindari jebakan,” seperti tinggal di rumah sederhana yang sama selama 70 tahun, lalu menolak mengikuti teman-temannya yang kaya untuk membangun rumah mewah.

“Dalam hampir semua kasus, (rumah mewah) membuat orang menjadi kurang bahagia, bukannya lebih bahagia,” katanya.

2 dari 2 halaman

Punya Rasa Hati-Hati yang Tinggi

Rasa kehati-hatian yang dimiliki Munger secara umum tercatat dengan baik, mulai dari kebenciannya terhadap sifat “perjudian” mata uang kripto hingga keputusan dalam berbelanja yang umumnya konservatif.

Dalam kaitannya dengan mata uang kripto, ia mengatakan “Kadang-kadang saya menyebutnya 'crypto crappo.' Kadang-kadang saya menyebutnya 'crypto s---.' Sungguh konyol bahwa ada orang yang mau membeli barang ini,” kata Munger melalui CNBC pada bulan Februari, sambil menambahkan: “Ini benar-benar mutlak perjudian yang gila dan bodoh.”

Dalam hal pengeluaran, ia cenderung mencari kepraktisan melampaui portofolio investasinya.

Suatu ketika, ketika Warren Buffett, mitra bisnis lama Munger di Berkshire Hathaway, perlu mengganti jet perusahaan, ia menulis surat kepada pemegang saham untuk membenarkan label harga sebesar USD 6,7 juta. “Munger menganggap pembelian itu adalah pemborosan”, kenang Buffett dalam suratnya.

“Idenya tentang bepergian dengan penuh gaya adalah naik bus ber-AC, sebuah kemewahan yang hanya bisa ia dapat ketika tarif murah berlaku,” tulis Buffett.

Memang benar, menghindari risiko yang besar, kesembronoan, dan situasi yang “gila” sangat penting bagi kesuksesan finansial dan umur panjang Munger. Hal tersebut ia katakan melalui CNBC bulan lalu.

“Hindari menjadi gila dengan cara apa pun.” kata Munger. “Sangat mudah untuk menjadi gila. Hindari saja, hindari, hindari.”