Sukses

Kecepatan Berjalan Jadi Salah Satu Indikator Kesehatan, Pastikan Kenormalannya!

Gaya berjalan berlebihan yang biasa dilakukan oleh seorang model memanglah bukan cara orang biasa berjalan.

Liputan6.com, Jakarta Gaya berjalan berlebihan yang biasa dilakukan seorang model memanglah bukan cara orang biasa berjalan. Tapi masing-masing orang berjalan dengan berbeda, dan gaya berjalan ternyata bisa menunjukan keadaan kesehatan. 

Gaya berjalan adalah bagaimana Anda berjalan. Semua orang memiliki gaya berjalan yang berbeda, ]mungkin akan berjalan secara abnormal disebabkan faktor penyakit, cedera, genetik, atau masalah di bagian tungkai atau kaki.

Gaya berjalan abnormal biasanya ditandai dengan pergerakan yang tidak biasa seperti menyeret kaki, terhuyung-huyung, atau berjalan secara menyilang. 

Kecepatan berjalan juga dapat menjadi indikator kesehatan. Faktanya, ini menjadi salah satu indikator kesehatan yang sedang naik daun, bersama dengan suhu tubuh, detak jantung, tingkat pernapasan, tekanan darah, dan saturasi oksigen. 

Indikator vital memberikan informasi yang penting untuk memeriksa dan memprediksi kesehatan anda, serta untuk mengetahui langkah aktif untuk menjamin kesehatan anda sebaik mungkin. 

Melansir laman CNBC, Kamis (22/2/2024), inilah alasan mengapa memperbolehkan gaya berjalanmu dianalisis oleh ahli kesehatan dapat memberikan Anda berbagai manfaat menurut para ahli.

Analisa gaya berjalan dapat menilai keterlambatan motorik kasar pada anak, risiko jatuh pada orang tua, dan jika ditambahkan dengan penurunan kognitif, risiko demensia. 

Tidak hanya itu, menurut meta-analisis yang dipublikasikan di Jurnal Asosiasi Direktur Medis Amerika (AMDA) bulan Juli 2018, jalan yang cenderung melambat bisa menjadi tanda kematian dini, penyakit kardiovaskular, atau kanker.

Meta-analisis meliputi 44 bidang penelitian dengan 101.945 partisipan di seluruh bidang yang terlibat.

2 dari 5 halaman

Evolusi Analisis Gaya Berjalan dari Waktu ke Waktu

Ahli kesehatan profesional menganalisis gaya berjalan dengan berbagai metode yang berbeda, dan penggunaan metode dipengaruhi oleh akar masalah yang ingin diselesaikan.

Menurut Heiderscheit, beberapa analisis hanya memerlukan seorang tenaga kesehatan, biasanya terapis fisik, yang melakukan tes berdiri di depan sebuah kursi, lalu berjalan ke tempat tertentu sebelum kembali ke kursinya. Terapis akan mengukur kualitas berjalan anda dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk berjalan. Orang tua biasanya diberikan enam menit untuk berjalan sebisa mungkin.

Di laboratorium klinis seperti yang dimiliki oleh Heiderscheit biasanya terdapat treadmill yang terkoneksi dengan kamera dan sensor yang akan merekam dan mereka ulang pergerakan anda.

Akan tetapi, ada beberapa pasien, terutama yang memiliki permasalahan dalam berlari cepat atau mengubah arah lari, yang diminta berlari di luar dengan sensor menempel di badan mereka.

Baru-baru ini, kecerdasan buatan atau AI juga digunakan untuk menganalisis gaya jalan orang. Salah satunya adalah OneStep, platform kesehatan digital yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan terhadap pasiennya. Pasien cukup mendownload aplikasi OneStep di perangkat smartphone mereka lalu simpan di kantong selama berlari. Aplikasi ini akan memonitor pergerakan pasien, dimana dokter mereka dapat menganalisisnya.

“Kami melihat dari kecepatan berjalan, irama — jumlah langkah per menit — variasi di kecepatan dan irama berjalan, panjang langkah, waktu yang dihabiskan kaki di tanah, postur, dan lainnya” ujar Stephanie Wakeman, seorang fisioterapis dan direktur operasi klinis OneStep.

Selain memfasilitasi petugas kesehatan melacak kesembuhan cedera maupun progres dari terapi, Wakeman menyatakan alat yang telah dilisensi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat ini dapat memperingati mereka mengenai potensi penyakit serius lainnya yang diderita pasien.

“Jika seseorang memiliki kecepatan jalan yang lambat namun iramanya sangat cepat, langkahnya sangat pendek dan waktu kedua kaki menapak tanah sangat tinggi, dapat diindikasikan pasien tersebut memiliki langkah yang terseok-seok, yang biasa diderita oleh penyakit Parkinson” ujar Wakeman. “Ini bukanlah prediksi yang akurat, namun dokter bisa mewaspadai keadaan demikian”. 

Wakeman menceritakan terdapat seorang pasien yang sering menggunakan OneStep dan melakukan beberapa latihan yang diresepkan fisioterapisnya, ketika terapisnya menyadari kecepatan berjalannya berubah dan sesi terapinya dibatalkan mendadak, terapis itu mengontak pasiennya untuk memastikan keadaannya yang ternyata sedang depresi akibat kematian sahabat dekatnya. 

“Sehingga terapis menghubungkan pasiennya dengan seseorang yang dapat membantunya dalam berduka” tukas Wakeman. “Ia membantu pasiennya bantuan yang ia tidak seharusnya dapatkan dari terapisnya. Hal itu menjadi contoh bagaimana alat ini dapat membantu”.

3 dari 5 halaman

Analisis Gaya Berjalan Dalam Kebugaran dan Performa Olahraga

Dalam hal kebugaran dan performa olahraga, analisis ini dapat mengukur kemungkinan cedera, masalah pergerakan yang harus ditangani, dan waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari cedera.

“Untuk orang yang memiliki cedera tertentu, analisis gaya berjalan dapat membantu kami memperbaiki pergerakan yang mungkin akan membuat cedera tersebut kembali terjadi” ujar Dr. Bryan Heiderscheit, profesor orthopaedi Universitas Wisconsin-Madison dan direktur Badger Athletic Performance di Madison. 

Dalam pernyataannya, cedera tersebut biasanya berkaitan dengan bone stress, sakit di bagian lutut, sakit di bagian paha, dan tendinis Achilles. Untuk kondisi terakhir merupakan peradangan yang terjadi pada tendon Achilles, sering disebabkan oleh gerakan yang berlebihan. 

Menurut para ahli, analisis yang profesional dapat juga mengukur ketidakefisienan dalam pergerakan yang jika ditangani dengan baik, dapat meningkatkan kecepatan berlari, permainan pickleball, bahkan kecepatan dalam mengayunkan bola golf. Namun, beberapa perbaikan harus dilakukan setelah analisis pasca kegiatan. 

“Pergerakan kaki anda bukanlah sesuatu yang dapat diperbaiki secara instan” ujar Heiderscheit. “Hal ini tidak semudah mengatakan, ‘berjalan secara berbeda’. Mungkin kamu berjalan secara demikian karena otot betis yang satu berbeda ukuran dengan yang lainnya, dan satu-satunya untuk memperbaiki itu adalah fokus dalam beberapa latihan yang memperbaiki kondisi itu”. 

4 dari 5 halaman

Kapan Gaya Berjalan Harus Diperiksa

Apabila anda memiliki cedera atau ada kesakitan yang mungkin berkaitan dengan gaya berjalanmu, lebih baik segera lakukan analisis gaya berjalan dengan terapis fisik karena mereka yang ahli menangani masalah pergerakan tubuh. Umumnya, analisis ini dicover oleh asuransi. 

Namun apabila anda tertarik untuk melakukan analisis ini dalam rangka meningkatkan performa atletik atau mencegah cedera, anda mungkin perlu merogoh kocek sekitar 100 Dolar AS atau lebih, bergantung pada durasi sesi pengecekan, perlengkapan yang digunakan dan variabel lainnya. Meskipun harus mengeluarkan sejumlah uang, analisis ini akan sangat bermanfaat.

5 dari 5 halaman

Berjalan Seperti Ini

Bukanlah sebuah masalah apakah anda adalah seorang atlet profesional atau pejalan kaki biasa, Heinderscheit dan Wakeman menyatakan bahwa akan sangat baik jika semua melakukan analisis gaya berjalan mereka secara rutin dan semua tenaga kesehatan profesional lebih memperhatikan gaya berjalan setiap pasien mereka. 

“Saya juga merasa sangat senang apabila analisis gaya berjalan menjadi bagian dari program pemulihan pasca operasi di bagian lutut, pergelangan kaki, atau paha” ujar Heiderscheit. “Kita lihat saja apakah analisis ini akan menjadi lebih mainstream seiring dengan kemajuan teknologi”.

“Mobilitas menjadi seperti salah satu sumber awet muda kita” pungkas Wakeman. “Jika kita ingin memiliki kehidupan yang sehat dan berkualitas, kita harus sangat memperhatikan mobilitas kita”.  

Video Terkini