Sukses

5 Trik Mengobrol dengan Anak-anak tentang Berat Badan

Pada anak-anak, dokter mendefinisikan kelebihan berat badan atau obesitas sedikit berbeda dengan orang dewasa.

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bahwa semakin banyak orang Amerika yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, dan itu termasuk anak-anak. Jumlah anak-anak berusia antara 2 dan 19 tahun yang dapat dikategorikan sebagai obesitas kini telah meningkat menjadi 20%, atau 1 dari 5 anak.

"Pada dasarnya, dari tahun 1970-an hingga 90-an, ada peningkatan besar dalam jumlah anak-anak yang dianggap mengalami obesitas," kata Dr. Jack Yanovski, Ahli Endokrinologi pediatrik di National Institute of Child Health and Human Development, melansir CNN, Selasa (27/2/2024).

Pada anak-anak, dokter mendefinisikan obesitas sedikit berbeda dengan orang dewasa. Indeks massa tubuh anak-anak - meskipun pengukurannya tidak sempurna - dihitung dengan cara yang sama (berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat), tetapi ambang batas obesitas bukanlah BMI 30 atau lebih.

Sebaliknya, anak-anak dibandingkan dengan anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Jika BMI mereka sama atau lebih besar dari persentil ke-95 (jika mereka lebih besar dari 95 dari 100 anak seusia dan jenis kelamin mereka), maka mereka dianggap mengalami obesitas. Obesitas berat adalah memiliki BMI yang sama atau lebih besar dari persentil ke-120.

Selain stigma sosial,  berat badan dianggap adalah salah satu alasan paling umum mengapa anak-anak diintimidasi di sekolah. Serta memiliki berat badan berlebih dapat menyebabkan masalah kesehatan saat ini dan di masa depan.

"Kebanyakan orang yang memiliki berat badan berlebih pada usia 5 atau 6 tahun akan cenderung terus memiliki masalah dengan berat badannya sepanjang masa remaja hingga dewasa," kata Yanovski.

Efek kesehatan yang negatif akan berpeluang untuk berkembang. "Kami tahu bahwa orang-orang tersebut akan mendapatkan risiko terbesar dari tubuh mereka yang lebih tinggi (gemuk) karena mereka akan terus memiliki berat badan yang tinggi selama bertahun-tahun," katanya.

2 dari 2 halaman

Begini Tipsnya

Dokter anak melihat lebih banyak anak dengan kondisi yang biasanya dimulai pada usia dewasa, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, dan penyakit hati berlemak non-alkohol.

Bahkan jika anak-anak ini berhasil untuk sementara waktu menghindari kondisi metabolik yang sejalan dengan kelebihan berat badan. Mereka dapat mengalami masalah mekanis seperti nyeri sendi pada kaki, lutut atau punggung serta apnea tidur.

"Orang tua harus waspada dan tanggap terhadap anak-anak mereka," kata Yanovski, "dan terutama tidak mempermalukan mereka tentang hubungan mereka dengan makanan untuk menghindari masalah ini."

Berikut ini adalah lima tips terbaik dari Yanovski:

Berbicara dengan lembut

Jangan datang seperti buldoser dengan sikap "orang tua tahu segalanya". "Bersikaplah rendah hati dan berhati-hati dalam berbicara karena sering kali ada bias dan stigma," kata Yanovski. "Anak-anak Anda harus merasa nyaman dan aman untuk berbagi kekhawatiran atau perjuangan mereka. Jika Anda perlu melakukan perubahan atau mempertimbangkan terapi, ingatlah bahwa pengambilan keputusan adalah proses bersama."

Tidak ada ukuran tubuh yang 'benar'

Anak-anak adalah sebuah karya yang sedang dalam proses, dan percepatan pertumbuhan adalah hal yang normal.

"Ingatlah bahwa ada kisaran berat badan yang sehat dan bahwa anak-anak seharusnya tumbuh, terutama selama masa pubertas," kata Yanovski. "Penyedia layanan kesehatan anak Anda dapat mendiskusikan dengan Anda tentang apa yang sesuai untuk anak Anda."

Buat Pilihan

Jadikan pilihan yang sehat sebagai pilihan utama.

"Ciptakan lingkungan yang sehat dengan mempertimbangkan makanan dan camilan apa yang tersedia di rumah," kata Yanovski. "Misalnya, saat anak pulang sekolah dalam keadaan lapar, tawarkan sepiring buah dan sayuran segar. Untuk makanan, jangan tawarkan porsi ala keluarga di meja makan, tapi siapkan porsi untuk semua orang di dapur."

Jangan pakai insentif

Makanan tidak boleh digunakan sebagai insentif. "Jangan jadikan makanan sebagai hadiah utama untuk perilaku, nilai, atau pekerjaan rumah," kata Yanovski. "Jangan jadikan makanan yang sangat lezat sebagai hadiah untuk perayaan. Anda bisa mengganti dengan aktivitas atau hadiah non-makanan lainnya."

Harus Stabil

Tubuh seorang anak selalu berubah-ubah, namun sikap orang tua harus tetap stabil. "Konsistenlah dengan harapan Anda," kata Yanovski. 

Dia mencatat bahwa orang tua sering kali menjadi pendisiplin. "Tetapi kita harus menghindari sikap berlebihan ke arah itu," katanya, "agar kita bisa tetap ada untuk anak-anak kita dan membantu mereka melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka."

Live dan Produksi VOD