Sukses

Ingin Anak Menjadi Sukses? Intip Lima Rahasianya

Sebagai orang tua, anda pasti akan melakukan kesalahan. Itu pasti akan terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai orang tua, anda pasti akan melakukan kesalahan. Itu pasti akan terjadi. Namun, bagaimana berbicara dengan anak anda an berperilaku di sekitar mereka, dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kekuatan mental yang tentu saja akan sangat menentukan kesuksesan mereka di masa depan.

Terdapat beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh semua orang tua ketika membesarkan anak agar dapat bahagia dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, sehingga dapat percaya diri untuk bangkit dari kemunduran dan terus berjuang untuk meraih kesuksesan.

Berikut adalah lima hal yang sebaiknya tidak dilakukan oleh para orang tua jika mereka ingin membesarkan anak yang sukses dan tangguh, sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Senin (2/8/2024). 

Jangan Memanjakan Mereka

Memanjakan anak-anak anda membuat sifat-sifat seperti ketangguhan dan ketekunan, yang dapat membantu mereka untuk tidak mudah rapuh di bawah tekanan sebagai orang dewasa, menjadi tidak berkembang.

Anak-anak yang tangguh biasanya memiliki kepercayaan diri untuk bangkit kembali dari kegagalan dan terus mengambil risiko yang diperhitungkan secara matang. 

Pakar pengasuhan anak, Esther Wojcick, mengatakan anda juga tidak perlu memperlakukan anak-anak anda dengan kasar, cukup berikan ekspektasi yang wajar dan minta pertanggungjawaban mereka. 

Tidak hanya itu, anda dapat membantu anak-anak anda belajar otonomi dan motivasi diri dengan cara itu, termasuk dengan memberi mereka tanggung jawab atas tindakan sehari-hari tertentu seperti melakukan pekerjaan rumah atau memilih kegiatan sepulang sekolah mereka sendiri.

"Semakin anda mempercayai anak-anak anda untuk melakukan sesuatu sendiri, mereka akan semakin mandiri," tulisnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Menghukum Anak Sembarangan

Mempelajari cara untuk pulih dari kegagalan dengan cara yang sehat adalah penting.  Psikoterapis Amy Morin mengatakan bahwa menghukum anak anda karena melakukan kesalahan dapat mengirimkan pesan yang salah: bahwa kegagalan adalah sesuatu yang memalukan. 

Sebaliknya, bantu anak-anak anda mencari tahu apa yang harus mereka pelajari dari setiap kesalahan, sehingga mereka akan membangun kepercayaan diri yang diperlukan untuk berhasil di lain waktu. Anda bisa berbagi cerita tentang kemunduran anda sendiri dan bagaimana cara mengatasinya, atau contoh-contoh orang sukses yang berhasil mengatasi kegagalan di awal.

"Orang-orang yang paling berprestasi mencapai tujuan mereka dengan mengalami kegagalan di sepanjang jalan," tulis Morin. "Anak-anak yang berhasil di kemudian hari memusatkan perhatian mereka pada apa yang salah dan bagaimana mereka bisa memperbaikinya. Mereka memiliki pola pikir yang berkembang yang membantu mereka mengubah kegagalan menjadi pengalaman belajar yang positif."

Jangan Pesimis

Dunia ini penuh dengan berbagai tantangan sehingga terkadang mudah untuk menjadi pesimis. Namun, psikolog pendidikan dan pakar pengasuhan anak, Michele Borba, mengingatkan bahwa "keyakinan dan sikap kita akan menular kepada anak-anak kita," 

Anak-anak yang optimis lebih cenderung melihat tantangan sebagai kemunduran sementara yang dapat diatasi, tambahnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap negatif yang berlebihan dapat menyebabkan anak-anak dan orang dewasa lebih mudah menyerah saat keadaan menjadi sulit, daripada berusaha untuk menciptakan solusi sehingga ketika anda dan anak-anak anda mengalami kemunduran yang menyedihkan, Borba menyarankan untuk menunjukkan sikap optimis.

″[Anda bisa mengatakan] 'Tidak apa-apa, kita bisa mengatasinya,'" katanya. "Jika anda terus mengatakannya, anda sebenarnya mengajarkan anak anda manajemen krisis anda. Yang paling menakjubkan adalah seringkali mereka menangkapnya, dan sekarang mereka memiliki cara untuk memanajemen masalah mereka”

3 dari 3 halaman

Jangan Kesal Saat Anak Anda Banyak Bertanya

Meskipun ada rasa ingin menghentikan anak anda agar berhenti bertanya - "Apa itu?" "Apa yang sedang kamu lakukan?" "Mengapa?" - penting untuk mendorong rasa ingin tahu anak anda. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak justru akan mempelajari dan mengingat lebih banyak hal ketika mereka secara aktif mencari tahu. 

"Orang tua dari orang-orang yang paling berprestasi selalu menjadikan belajar hal-hal baru sebagai prioritas. Dan karena mereka mengajari anak-anak mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu, salah satunya dengan menjawab pertanyaan," tulis peneliti Dr. Kumar Mehta. 

Jangan Overreact

Sangat mudah untuk khawatir jika sudah menyangkut anak-anak anda, tetapi nilai buruk atau pertengkaran dengan salah satu teman mereka bukanlah akhir dari segalanya.

Psikolog perkembangan anak Aliza Pressman mengatakan bahwa akan menjadi hal yang sangat penting untuk tidak larut dalam kecemasan karena hal itu akan membuat anak anda akan ikut tertekan. Secara umum, "tidak ada yang darurat" dalam kehidupan sehari-hari anak-anak anda, kata Pressman. 

Kecemasan akan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak yang berpotensi mengarah pada kondisi seperti depresi yang dapat melemahkan motivasi anak untuk sukses dan kepercayaan diri untuk mengambil risiko yang diperlukan.

Untuk menenangkan diri anda, Pressman merekomendasikan untuk mengucapkan hal seperti "Saya tidak dikejar beruang"  sebagai pengingat bahwa segala sesuatunya mungkin tidak seburuk yang dibayangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini