Sukses

Para CEO Ini Terapkan Gaya Meeting yang Unik, Tak Terkecuali CEO Satu Ini!

Banyak CEO yang memiliki taktik andalan dalam hal rapat, tidak terkecuali CEO Nvidia, Jensen Huang.

Liputan6.com, Jakarta Jensen Huang jarang menjadwalkan pertemuan tatap muka dengan orang-orang yang menjadi bawahannya, namun bukan berarti dia tidak punya waktu untuk mereka.

Miliarder dan salah satu pendiri Nvidia ini mengungkapkan aspek gaya manajerialnya dalam sebuah diskusi di Universitas Stanford pada bulan Maret.

Huang mengatakan bahwa dia memiliki tim manajemen yang terdiri dari 55 orang. Semuanya bertanggung jawab langsung kepadanya dalam sebuah struktur yang dikatakan dirancang untuk kelincahan, agar informasi dapat mengalir secepat mungkin.

Hal itu juga berarti tidak ada rapat yang tidak perlu, termasuk pemeriksaan rutin dengan bawahan langsung. “Kecuali jika mereka membutuhkan saya,” kata dia dikutip dari CNBC.

“Maka saya akan melakukan segalanya untuk mereka,” tambah dia.

Di sisi lain,, banyak CEO yang memiliki taktik andalan dalam hal rapat. Steve Jobs adalah penggemar rapat sambil berjalan.

Dia mengadopsi banyak ide unik dalam rapatnya selama bertahun-tahun, mulai dari melarang PowerPoint dan selalu berbicara terakhir untuk mendorong “rapat yang berantakan”, di mana orang-orang bisa saling melontarkan ide tanpa ada batas waktu yang ditentukan.

“Ketika saya duduk [dalam] sebuah rapat, saya tidak tahu berapa lama rapat itu akan berlangsung jika kita mencoba memecahkan masalah,” kata Bezos pada sebuah wawancara Podcast.

"Kenyataannya, kita mungkin harus [membiarkan pikiran kita] mengembara untuk waktu yang lama... Saya rasa tidak ada yang lebih menyenangkan daripada duduk di depan papan tulis dengan sekelompok orang pintar dan melontarkan ide-ide baru dan keberatan terhadap ide-ide tersebut, lalu solusi untuk keberatan tersebut dan melakukannya berkali-kali," ungkap dia.

2 dari 2 halaman

Cara Mengatur Ulang Jadwal Agar Semakin Efisien

Seorang perencana yang penuh dengan jadwal juga memiliki konsekuensi psikologis. Ini diungkapkan Profesor Psikologi Universitas Yale, Laurie Santos, di SXSW.

"Ketakutan yang Anda alami saat merasa terlalu sibuk disebut “kelaparan waktu”, dan hal ini dapat menyebabkan produktivitas yang rendah, performa kerja yang buruk, dan kelelahan" ujar Santos. 

Untuk mengatasinya, Santos menyarankan untuk memeriksa daftar tugas Anda dan mencari tahu item mana yang tidak perlu dijadwalkan.

Dia juga menyarankan untuk secara sadar menghargai penghematan waktu Anda, seperti menit yang dapatkan kembali saat panggilan telepon berakhir lebih awal atau saat seseorang membatalkan rapat.

“Saya rasa kita sering merasa kekurangan waktu karena kita berpikir bahwa bekerja... hingga kita berpikir bahwa bekerja sepanjang waktu adalah hal yang penting untuk mencapai hal-hal yang ingin kita capai dalam hidup,” kata Santos.