Sukses

Takut Jadi Musuhan Setelah Putus? Hindari Kesalahan Ini Saat Minta Putus!

Anda harus tetap berpegang teguh dalam menyampaikan keinginan putus, namun juga menyampaikan empati dan rasa hormat.

Liputan6.com, Jakarta Putus hubungan dari kekasih adalah hal yang paling tidak nyaman dan paling buruk sangat menyakitkan, dan ketidakmampuan pesan teks untuk menyampaikan perasaan dapat memperburuk hati yang terluka.

"Memutuskan hubungan dengan teks sebaiknya dihindari kecuali jika hubungan tersebut sudah tidak aman," kata mantan Presiden American Psychological Association yang juga menjadi profesor psikologi di Pepperdine University, Thema Bryant sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Jumat (21/06/2024).

Dalam mempersiapkan diri untuk putus secara tatap muka, Anda harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana Anda ingin pembicaraan tersebut berakhir.

"Miliki kejelasan tentang apa yang ingin Anda sampaikan dan hasil yang Anda harapkan," kata Bryant. "Persiapkan diri Anda untuk berbagai cara yang mungkin mereka tanggapi, entah itu  terkejut, marah, putus asa, dan menutup diri."

Anda tidak hanya harus tetap berpegang teguh pada pesan Anda, tetapi juga menyampaikan dengan empati dan rasa hormat. Menurut para pakar hubungan, inilah cara melakukannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa yang Harus Diucapkan

Mulailah percakapan dengan sikap tegas. Bryant menawarkan naskah berikut ini:

"Saya ingin berbagi bagaimana perasaan dan pemikiran saya tentang kita dan kemudian saya ingin mendengar dari Anda jika ada sesuatu yang ingin Anda bagikan. Ini cukup sulit, jadi akan sangat membantu jika Anda membiarkan saya menyampaikan pemikiran saya tanpa menyela dan saya akan melakukan hal yang sama ketika Anda berbagi."

Mungkin Anda akan terdorong untuk membuat alasan yang tidak terlalu menyakitkan bagi pasangan, namun justru bisa jadi akan menghina atau membingungkan.

Menurut psikolog dan pendiri Growing Self Counseling & Coaching, Lisa Marie Bobby, ini adalah waktu untuk transparansi penuh.

"Ekspresi cinta dan kepedulian yang sejati adalah dengan melakukan percakapan yang otentik tentang apa yang terjadi di dalam diri Anda," kata Bobby. "Hindari alasan-alasan yang basi."

3 dari 4 halaman

Trik yang Dapat Digunakan Saat Mengatakan

Nada percakapan bisa sama pentingnya dengan isinya. Hal ini karena nada yang digunakan akan sangat berpengaruh pada penyampaian pesan kepada calon mantan. 

"Anda harus menentukan dan kemudian mengomunikasikan apakah Anda sudah jelas ingin mengakhirinya dan tidak akan memperdebatkannya atau apakah Anda masih bertanya-tanya apakah harus mengakhirinya dan ingin Anda berdua mendiskusikannya," kata Bryant. "Kedua hal tersebut memiliki nada yang sangat berbeda, jadi tentukanlah yang mana yang Anda inginkan."

Jika yakin bahwa hubungan tersebut harus diakhiri, maka wajar jika Anda menyampaikan emosi apapun: kemarahan, kekecewaan, atau kebencian yang dirasakan. Jika Anda yakin masih ada kesempatan untuk berdamai, mungkin akan lebih bijaksana untuk memilih kata-kata yang akan digunakan.

4 dari 4 halaman

Kesalahan Besar Saat Putus

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang saat putus cinta adalah "mengatakan hal-hal yang kejam dan kemudian menginginkan orang tersebut kembali, namun kata-kata Anda telah menyebabkan kerugian yang nyata," kata Bryant.

Jika dilakukan dengan benar, pembicaraan ini tidak harus menjadi pembunuhan karakter. Bahkan, pembicaraan ini bisa jadi sangat membantu orang lain.

"Dalam percakapan ini, orang lain mungkin memiliki kesempatan untuk menyerap umpan balik atau wawasan tentang diri mereka sendiri yang akan membantu mereka tumbuh dan berkembang," kata Bobby.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini