Sukses

Kontribusi Biomasa Jaya Abadi ke Pendapatan Daerah dan Penyerapan Tenaga Kerja

Adapun capaian Biomasa Jaya Abadi di antaranya, dalam tahun 2024, terhitung hingga bulan Oktober, telah mengekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai berkisar Rp 335,58 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan spirit untuk meningkatkan ikatan kekeluargaan di antara karyawan PT Biomasa Jaya Abadi, PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL), maka ribuan karyawan beserta keluarga mengadakan kegiatan Family Gathering, kegiatan ini didukung penuh oleh manajemen sebagai bentuk peduli manajemen Perusahaan terhadap pentingnya rasa kekeluargaan di antara karyawan dan antar keluarga karyawan.

Rutinitas bekerja yang selama ini dijalani karyawan maka dirasa perlu adanya kegiatan di luar pekerjaan yang dapat menghilangkan kejenuhan namun dapat merekatkan kekeluargaan karyawan, kebersamaan yang akan menjadikan team besar yang solid dan kuat. Acara yang bertema ‘Pencapaian Penanaman Gamal ke-11 Juta Pohon’ ini dihadiri lebih dari 2.500 karyawan beserta keluarga dari ketiga Perusahaan ini.

Selain karyawan dan keluarga, acara juga dihadiri oleh manajemen ketiga Perusahaan. Turut hadir juga sebagai undangan sejumlah tokoh masyarakat, 15 kepala desa binaan, pemerintah daerah Pohuwato dan Popayato termasuk Camat, Kapolsek Popayato dan Lemito, serta Danramil Popayato.

Acara juga melibatkan 60 UMKM yang biasa berjualan di sepanjang jalan Trans Sulawesi, wilayah Popayato Serumpun. Seluruh peserta Family Gathering dapat menikmati jajanan dari UMKM ini dengan hanya menukarkan voucher yang sudah diberikan perusahaan. Perusahaan sudah mengeluarkan dana Rp 63 juta untuk diberikan kepada para pelaku UMKM ini.

Direktur PT BJA Burhanuddin mengatakan, Family Gathering ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan Perusahaan kepada karyawan dan keluarga BJA Group seiring pencapaian atas penanaman Gamal ke-11 juta pohon. Penanaman dilakukan pada Jumat 1 November 2024 di wilayah kerja PT BTL.

“Kami bersyukur dan berterimakasih atas dedikasi serta kerja keras seluruh karyawan, juga atas dukungan seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan aparat keamanan, sehingga Perusahaan mampu mencapai posisi saat ini, terus berkontribusi untuk masyarakat, lingkungan dan tentu kepada negara,” ucap Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024).

 

 

 

2 dari 3 halaman

Kontribusi

Adapun capaian BJA tersebut di antaranya, dalam tahun 2024, terhitung hingga bulan Oktober, telah mengekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai berkisar Rp 335,58 miliar. Tenaga kerja di BJA bersama IGL dan BTL saat ini sebanyak 1.130 orang, Dari jumlah tersebut, jumlah tenaga kerja lokal 76%, penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato.

Sampai tahun 2024, berdasarkan data Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, BJA bersama mitranya telah memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 47,5 miliar. PNBP tersebut dibagi tiga. Sebesar 30% untuk pusat, 30% untuk Provinsi Gorontalo, dan sebesar 40% untuk Kabupaten Pohuwato.

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara juga memberikan penghargaan kepada PT BJA atas kontribusinya sebagai penyumbang devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Perusahaan menyumbang lebih dari 55% devisa ekspor dari provinsi ini.

“Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Gorontalo, kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan

bekerjasama dengan Balai Karantina, Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya,” jelas Burhanuddin.

3 dari 3 halaman

AntiHoaks

Bersamaan dengan kegiatan Family Gathering ini, ribuan karyawan beserta keluarga dari PT BJA, PT BTL dan PT IGL pun bersatu melawan berita hoax atau berita tidak benar mengenai Perusahaan dan mengganggu masa depan masyarakat Pohuwato.

Perwakilan Keluarga Besar Karyawan PT IGL, PT BTL, PT BJA, Eko Widarto A. Mudi mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, karyawan melihat, mendengar, dan membaca banyak sekali informasi provokatif yang tidak sesuai fakta dan terus disebarluaskan.

"Mereka menuding, menyebarkan informasi tidak benar terhadap BJA Group, tempat kami mencari makan dan menjadi sumber kehidupan agar keluarga bisa keluar dari kemiskinan dan anak-anak dapat meraih masa depan lebih baik,” kata Eko.