Sukses

OPINI: Pesta Sepak Bola Kota Madrid

Real Madrid incar gelar kesebelas, Atletico siap cetak sejarah.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Madrid Manuela Carmena mungkin sedang tersenyum lebar saat ini. Ya, kota Madrid bisa dibilang tengah mendominasi sepak bola Eropa. Bagaimana tidak, dalam tiga tahun terakhir, dua klub sepak bola teratas sukses dua kali menembus partai puncak UEFA Liga Champions di kotanya.

Usai menghibur jutaan pasang mata dengan tontonan final nan dramatis dua tahun lalu, Real Madrid dan Atletico Madrid kembali akan bentrok di partai puncak Liga Champions kali ini, 28 Mei 2016 nanti.

Aroma balas dendam kental terasa. Bagaimana tidak, di final dua tahun lalu, Atletico Madrid nyaris saja merengkuh trofi Liga Champions pertama mereka, andai Sergio Ramos gagal menyambar dengan sempurna umpan sepak pojok Luka Modric di menit ke-93.

Alhasil, berkat gol Ramos tersebut, Madrid sukses memaksa Atletico melanjutkan pertandingan ke babak perpanjangan waktu. Dan, selama periode 2x15 menit tambahan, Atletico yang sudah kehabisan bensin, dilumat habis Madrid dengan tiga gol tambahan dari Gareth Bale, Marcelo, dan sepakan penalti Cristiano Ronaldo.

Berkat kemenangan dengan skor telak 4 – 1 atas rival se-kota mereka ini, Los Merengues, julukan Madrid, sukses mencatat sejarah dengan raihan La Decima atau torehan 10 gelar Piala Liga Champions.

Well, pelatih Atletico Madrid Diego Simeone, tentu tidak ingin melihat Real Madrid kembali mengulang memori manis tersebut di partai final Liga Champions kali ini, di San Siro, Milan.

Los Colchoneros, julukan Atletico, juga tentunya berhasrat besar membalas sakit hati atas rival abadi mereka ini, sekaligus menorehkan sejarah baru dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya.

Ya, selalu ada saat untuk pertama kalinya. Dan, hasrat besar untuk membuat sejarah bagi klub mereka ini, tentu menjadi bahan bakar yang luar biasa bagi Antoine Griezmann dan kawan-kawan.

Modal untuk mewujudkan hasrat besar ini, bukannya tidak ada. Atletico belum terkalahkan dari dua pertemuan dengan sang rival di Liga Spanyol musim ini. Los Colchoneros bermain sama kuat, 1-1, di pertemuan pertama, lantas menang 1-0 di leg kedua. Hebatnya, kemenangan tersebut diraih di kandang sang rival, Santiago Bernabeu.


Atletico Madrid juga boleh merasa percaya diri jika menilik lawan-lawan yang harus mereka atasi sebelum mencapai babak final. Benfica, Bayern Muenchen, serta Barcelona, jelas merupakan nama-nama yang lebih mentereng, jika dibandingkan AS Roma, Wolfsburg, dan Manchester City, yang menjadi korban-korban dari Real Madrid.

Madrid Lebih Superior

Meski begitu, jika melihat lebih jauh, Real Madrid jelas lebih superior dibanding rival se-kota mereka tersebut. Entah dibandingkan dari segi torehan prestasi, pendapatan per musim, nama besar pemain, dan popularitas, Madrid jelas berada di atas Atletico.

Rekor pertemuan keduanya pun memihak Real Madrid. Sejak pertama kali keduanya berjumpa di ajang Piala Liga Spanyol pada musim 1927/28, keduanya sudah bertemu 212 kali. Los Merengues sukses memenangkan 107 laga, Atletico menang 54 kali, dan 51 laga sisanya berakhir sama kuat.

Bicara soal hasrat juara, pelatih Madrid saat ini, Zinedine Zidane, tentu juga mempunyai hasrat yang tidak kalah besar dibandingkan Diego Simeone untuk membawa tim asuhannya meraih trofi ‘Si Kuping Besar’.

Usai kegagalan menyalip Barcelona dari perburuan trofi Liga Spanyol musim ini, Zizou tentu berambisi untuk menorehkan tahun pertamanya sebagai pelatih Madrid, dengan goresan tinta emas.

Setelah sukses membawa Madrid menjadi juara Liga Champions, sebagai pemain tentu Zidane akan makin dicintai dan dipuja publik Bernabeu, jika mampu memimpin Los Merengues menjadi juara Champions di bawah komandonya.

Sebagai tambahan, torehan trofi Liga Champions tentu menjadi garansi paling meyakinkan bagi Zidane untuk mengamankan tempatnya di pos pelatih utama Madrid musim depan.

Atletico Lapar Gelar

Namun pada akhirnya, rasa lapar pasukan Atletico Madrid akan prestasi di ajang tertinggi sepakbola benua biru ini, jelas menjadi modal paling berharga yang mampu menjungkirbalikkan semua prediksi dan hitung-hitungan.

Ibarat orang berpuasa, keinginan untuk mengakhirinya jelas jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang sudah merasakannya sepuluh kali.

Para fans dan pecinta sepakbola boleh berharap, Atletico Madrid mampu menembus lingkaran para juara Champions, yang tidak mudah untuk menerima pendatang baru. Namun, Zidane tentu juga ingin menorehkan prestasi emas bersama Madrid, untuk mampu meraih gelar juara sebagai pemain juga pelatih.
 
Hmm.... Siapa pun juaranya, sang wali Kota Manuela Carmena tentu akan tetap tersenyum, melihat salah satu klub dari kotanya merajai sepak bola Eropa tahun ini.