Liputan6.com, Beijing - Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat (AS), Opel, nampaknya tak kuasa meladeni sengitnya persaingan di pasar Asia. Perusahaan ini mengumumkan akan hengkang dari pasar China menyusul loyonya respon pasar.
Disadur Worldcarfans, Sabtu (29/3/2014), akan berhenti menjual mobil di China mulai Januari 2015. Sepanjang tahun lalu, 22 outlet Opel hanya mampu menjual 4.365 unit. Sebaliknya, Opel akan meningkatkan kerjasama dengan Buick untuk menyiapkan model khusus yang menyasar konsumen di Negeri Tirai Bambu itu.
Opel telah melakukan kesepakatan dengan mengalokasikan dana sebesar 245 juta euro atau setara Rp 3,8 triliun (kurs Rp 15.629 per euro) ke fasilitas produksi Ruesselheim yang berada di Jerman. Fasilitas tersebut dimanfaatkan untuk memproduksi model baru yang akan dirilis pada akhir tahun ini.
Di samping itu, pabrik Ruesselheim juga akan mengerjakan model baru yang akan dijual di AS dengan label Buick dalam lima tahun ke depan.
Selain menggarap empat versi Insignia dan Zafira Tourer, fasilitas juga merakit sejumlah varian dari Insignia.
Penjualan Loyo, Opel Hengkang dari China
Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat (AS), Opel, nampaknya tak kuasa meladeni sengitnya persaingan di pasar Asia.
Advertisement