Sosok di Balik Digdaya Toyota di Pasar Otomotif RI

Liputan6.com, Jakarta - Pria dengan kumis hitamnya bisa dibilang menjadi ikon dari seorang Johnny Darmawan. Gaya bicaranya yang khas dan sikapnya yang hangat membuat pewarta yang ditugasi meliput di acara PT Toyota-Astra Motor (TAM) mudah akrab dengannya.

Setelah 12 tahun mengabdi, kini Johnny resmi menanggalkan jabatan sebagai Presiden Direktur TAM dan digantikan oleh pria berdarah Jepang, Hiroyuki Fukui.

"Anda adalah salah satu legenda, Bapak Johnny," seloroh Executive Vice President Toyota Motor Corporation (TMC), Yasumori Ihara.

Jauh sebelum TAM berkuasa di pasar dalam negeri, Johnny memulai karirnya dengan Multi Astra pada 1982 sebagai Accounting Manager. Di situ, ia pun berhasil menyelami lebih dalam dan mengetahui denyut nadi industri otomotif dalam negeri.

"Sejak saat itu hingga 32 tahun berselang beliau (Johnny) memberikan kontribusi tak terhingga terhadap kemajuan Toyota di Indonesia," kenang dia.

Setelah melalui sengitnya persaingan, Johnny pun membuktikan kemampuannya dan berhasil menempati posisi puncak sebagai Presiden Direktur TAM pada 2002 silam. Servisnya mulai terasa, penjualan tahunan TAM terdongkrak dari 82 ribu pada 2002 menjadi 435 ribu unit pada tahun lalu.

"Ini merupakan peningkatan lebih dari lima kali lipat," kata Ihara kagum.

Jika dihitung-hitung, lanjut Ihara, angka penjualan selama Johnny menjabat mencapai 2,7 juta unit. "Bisa dikatakan beliau menjadi sales person Toyota terbaik di dunia," imbuhnya.

Menurut Ihara, Johnny bukanlah sekadar Presiden Direktur TAM, tetapi ia juga menjadi mentor serta guru bagi rekan-rekannya. Rekam jejak dan pengalamannya menjadi bahan tumbuh dan berkembang koleganya di Toyota.

"Sebagai eksekutif di Auto2000, TMMIN, Astra Otoparts, Beliau mendapatkan pengalaman yang berlimpah hingga mampu menciptakan 'Team Toyota Indonesia," ucapnya.

"Bapak Johnny, Anda mengemban berbagai peran di Indonesia untuk Toyoto, Dan hanya Anda yang memiliki kualifikasi, kecakapan, dan passion!" pungkas dia.