Liputan6.com, Turin - Chief Executive Officer (CEO) Fiat-Chrysler, Sergio Marchionne, menginginkan perusahaan yang dinahkodainya, Alfa Romeo, menjadi sebuah merek yang mandiri, seperti halnya Ferrari dan Maserati.
Langkah yang dilakukan Marchionne tersebut sebagai bagian dari skema besar untuk menghidupkan kembali merek Alfa Romeo. Marchionne menginginkan Alfa Romeo lebih dikenal publik, seperti dikutip dari Carscoops, Selasa (29/4/2014).
Strategi ini dilakukan untuk menyelamatkan Alfa Romeo dari jurang kebangkrutan. Marchionne akan mengumumkan gagasan tersebut pada 6 Mei, sekaligus ketika ia mengumumkan rencana bisnis di Detroit.
Keputusan ini membuat merek asal Italia itu tidak lagi tergabung dalam Fiat Group Automobiles SpA yang selama ini menaunginya.
Alfa Romeo akan menjadi perusahaan tunggal di bawah Fiat Chrylser dan punya keterbukaan soal keuntungan dan kerugian pada publik.
Marchionne ingin mengembalikan Alfa Romeo menjadi merek global seperti pada pertengahan abad ini dan mengubah Alfa Romeo menjadi merek global merupakan bagian penting dari rencana.
Selama ini posisi Alfa Romeo setara dengan Fiat, Lancia, dan Abarth. Dengan memisahkan diri, maka derajat Alfa akan naik lebih tinggi.
Untuk merealisasikan rencana besar tersebut, Alfa Romeo kini sedang menggarap mobil-mobil berpenggerak roda belakang termasuk sebuah SUV. Pabrikan yang berbasis di kota Turin tersebut ingin dapat bersaing dengan produsen mobil premium seperti BMW.
SUV pertama dari Alfa Romeo akan diluncurkan pada 2016 mendatang dengan menggunakan penggerak roda belakang. Untuk versi high end akan dikembangkan dengan mengusung mesin bensin enam silinder dari Ferrari.
Sebagai informasi, penjualan mobil Alfa Romeo turun 56 % pada tahun lalu menjadi 74 ribu unit. Jumlah tersebut menjadi yang paling rendah bagi Alfa Romeo sejak tahun 1960-an.
Advertisement