Liputan6.com, Jakarta Indonesia bukan hanya memposisikan sebagai pasar dari industri otomotif. Namun, Indonesia ternyata juga sudah menjadi basis produksi otomotif. Berdasarkan data terbaru, pengiriman mobil ke mancanegara yang dilakukan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengalami kenaikan.
"Toyota Indonesia telah mengekspor lebih dari 33.000 unit mobil dari berbagai tipe sepanjang kuartal pertama 2014," ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono di Jakarta, Selasa (6/5/2014). Dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 31.501 unit, ekspor mobil TMMIN mengalami kenaikan 4,76%.
Mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume ekspor mobil Indonesia pada kuartal I 2014 mencapai 44.645. Artinya, 70% dari total ekspor disumbangkan oleh Toyota Indonesia.
Advertisement
Mayoritas mobil yang diekspor Toyota adalah model Fortuner dengan jumlah 11.996 unit. Sementara posisi kedua ditempati oleh Kijang Innova sebanyak 3.843 unit.
Untuk segmen sedan, Vios membukukan angka ekspor sebesar 2.861 unit. Di samping itu, TMMIN juga mengapalkan 14.627 yang merupakan gabungan dari model Avanza, Yaris, Rush dan Town Ace.
Tak hanya mengekspor kendaraan utuh atau Complete Build Up (CBU), TMMIN juga melempar mobil setengah jadi atau Complete Knock Down (CKD). Adapun, komponen yang dikirim berupa, mesin bensin utuh tipe TR untuk kendaraan IMV dan Cylinder Head ke sejumlah negara.
Terhitung, TMMIN mengirimkan lebih dari 15 juta buah komponen mobil ke 16 negara. Sementara mesin utuh yang dilempar Toyota Indonesia ke 12 negara sepanjang kuartal awal tahun ini mencapai 16.326 unit.
Toyota Indonesia melakukan ekspor untuk pertama kali pada 1987 dengan mengandalkan model Kijang Super ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Saat ini, lebih dari 70 negara yang berada di Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Kepulauan Karibia menjadi tujuan ekspor Toyota Indonesia. (gst/gdn)