Sukses

Toyota Bakal Ekspor 150 Ribu Mobil Besutan Karawang

Tahun lalu, Toyota telah mengekspor 118.355 unit mobil ke sejumlah negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul pertumbuhan positif dari angka ekspor mobil Toyota besutan Indonesia sepanjang kuartal I 2014. PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN) optimistis ekspor Fortuner cs ke pasar mancanegara akan mengalami pertumbuhan sebesar 30% atau lebih dari 150 ribu unit pada tahun ini.

"Kami memasang target untuk ekspor mobil Complete Build Up (CBU) mengalami peningkatan 30% dari tahun lalu," papar Div Head Ekspor Impor Division TMMIN, Teguh Trihono, di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Memang, dalam beberapa tahun terakhir, ekspor mobil pabrikan Karawang terus mengalami peningkatan. Pada 2011 misalnya, TMMIN berhasil membukukan angka ekspor sebesar 72.739 unit, kemudian naik menjadi 114.504 pada 2012.

Tren pertumbuhan pun terus berlanjut pada 2013. TMMIN membukukan angka ekspor sebesar 118.355 atau naik 3.851 dari laporan 2012.‎ Tak hanya ekspor CBU yang diharapkan naik pada tahun ini, ekspor Complete Knock Down (CKD) tumbuh sebesar 5,8% dari 56.367 unit pada tahun lalu.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam atau luar negeri, Toyota telah menanamkan Investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Suntikan dana segar ini dialokasikan untuk menambah kapasitas produksi pabrik Karawa I dari 110.000 unit menjadi 130.000 unit per tahun.

Tak luput, Toyota juga mengguyur dana Investasi untu membangun pabrik Karawang II yang mulai beroperasi pada awal 2013 dengan kapasitas produksi mencapai 120 ribu unit per tahun.

Pada awal 2014, pabrikan otomotif asal Jepang ini juga telah memulai pembangunan mesin Karawang yang mulai beroperasi awal 2016 dengan kapasitas 216 ribu per tahun.

Di samping menambah kapasitas produksi, Toyota juga meningkatkan standar berkualitas global dan dibangun dengan konten lokal yang tinggi. Terbukti, berbagai produk pabrikan Indonesia, seperti Kijang Innova dan Fortuner mendapuk sejumlah penghargaan dari berbagai institusi, baik dari dalam atau luar negeri.

Sekadar informasi, 80% komponen yang melekat pada Kijang Innova merupakan materi lokal. Sementara Fortuner 60%, serta Vios dan Yaris 60%. "Muatan lokal yang terdapat pada mobil Toyota buatan Indonesia berkisar 60%-80%, dan kami akan terus meningkatkan rasionya hingga 90%," ucap Teguh.

Selain dari sisi kualitas dan volume produksi. Toyota pun tak lupa meningkatkan efisiensi dalam proses pengiriman. Oleh sebab itu, perusahaan bekerjasama dengan pemerintah dalam penyediaan infrastruktur. Hal ini terwujud dengan adanya perluasan area penyimpanan kendaraan utuh atau CBU  Tanjung Priuk Car Terminal (TPT).

"Lahan untuk penyimpanan mobil CBU yang dulunya hanya seluas 73 ribu meter pada 2008 menjadi 130 ribu meter pada 2013 seiring meningkatnya volume ekspor Toyota," ujar President Director PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Armen Amir. (Gst/Ndw)