Liputan6.com, London - Pabrikan supercar Inggris, McLaren, berambisi untuk mengejar ketertinggalannya dari produsen supercar lainnya. Dalam tiga tahun ke depan, perusahaan ingin meluncurkan setidaknya dua model anyar.
McLaren ingin meraup keuntungan yang sama dengan Ferrari atau Porsche setidaknya dalam waktu lima tahun," ujar CEO McLaren, Mike Flewitt, seperti dilansir dari 4weelnews, Senin (19/5/2014).
Optimisme McLaren tersebut ditunjang dari hasil positif pada 2013 lalu yang meraup laba lebih cepat dari perkiraan. Perusahaan ini sukses tanpa bantuan mitra utamanya yaitu Mercedes Benz yang pernah bekerja sama menggarap supercar SLR McLaren pada periode antara tahun 2003 sampai 2009.
Untuk semakin memperluas jaringan penjualan dan layanan aftersales di seluruh dunia, McLaren juga berambisi meningkatkan jumlah dilernya sejumlah 20 diler menjadi 70 diler pada akhir tahun ini. Hingga akhir 2016, McLaren menargetkan memiliki 100 diler di seluruh dunia.
Pada tahun 2016, McLaren ingin membangun sekitar 4.000 mobil per tahun. Untuk mencapai tujuannya , Mclaren tahun depan akan memperkenalkan supercar paling terjangkau yang akan dibanderol sekitar US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,27 miliar (Kurs Rp 11.350 per US$) dan diposisikan di bawah 650S.
Supercar murah yang diberi nama P13 itu menurut Flewitt akan menggunakan variasi dari chassis serat karbon yang dipakai pada 650S dan P1. Di bawah kap, P13 akan mengusung mesin V8 berkapasitas 3,8 liter twin turbo.
Selain memperkenalkan supercar versi murah, McLaren juga sedang merencanakan sebuah supercar yang mengisi lini antara 650S dan P1 Hybrid.
Sayangnya McLaren belum mau membocorkan apa nama dari supercar ini atau spesifikasi mesin yang nantinya akan digunakan. (Ysp/Nrm)