Liputan6.com, Beijing - Nissan mengkonfirmasi kalau mereka akan kembali melanjutkan pembangunan pabrik kendaraan dari brand premium miliknya yaitu Infiniti yang sempat tertunda pada 2012.
"Kami sebelumnya harus memperlambat proyek karena masalah hubungan antara China dan Jepang. Kini kami telah memulai lagi proyek tersebut," ujar Lu Feng, kepala departemen hukum dan urusan surat berharga Dongfeng Motor Group yang memegang seluruh merek naungan Nissan di China, seperti dilansir dari Bloomberg, yang ditulis Senin (16/6/2014).
Pabrik yang terletak di kota Dalian, provinsi Liaoning tersebut akan selesai dibangun dalam waktu antara 12 sampai 14 bulan ke depan. Pihak Nissan menargetkan pabrik ini dapat memproduksi setidaknya 100 ribu kendaraan dalam setahun.
Dampak langsung dari ketegangan yang terjadi antara kedua negara tersebut adalah merosotnya jumlah penjualan kendaraan asal Jepang di China. Hal tersebut disebebkan karena masyarakat di negara tersebut memberlakukan boikot kepada seluruh barang buatan Jepang.
Sebagai pasar kendaraan terbesar di dunia, Infiniti mempersiapkan pabrik untuk mengantisipasi tingginya permintaan atas mobil mewah di negeri tirai bambu tersebut. Tak hanya membuat pabrik di China, Infiniti juga menyiapkan beberapa model premium seperti sedan Q50 dan crossover QX50 yang saat ini diproduksi di pabrik Nissan yang terletak di Xiangyang, China tengah.
Untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2015, Infiniti menargetkan kenaikan 10 persen dalam penjualan menjadi sebesar 200 ribu unit. Nissan mengharapkan penjualan brand Infiniti di China meningkat setidaknya 75 persen menjadi lebih dari 30 ribu unit. (Ysp/Ahm)
Nissan Bikin Pabrik Mobil Mewah di China
Pihak Nissan menargetkan pabrik ini dapat memproduksi setidaknya 100 ribu kendaraan dalam setahun.
Advertisement