Sukses

25% Pemilik Mobil Tak Pedulikan Permintaan Recall

Pemilik kendaraan kerap mengabaikan himbauan recall yang dilakukan oleh pihak pabrikan.

Liputan6.com, Detroit - Kasus recall (penarikan) kendaraan secara besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan otomotif General Motors (GM) ternyata tidak seluruhnya dipatuhi oleh konsumen. Tak hanya recall yang dilakukan oleh GM, kasus recall dari perusahaan-perusahaan otomotif lainnya pun kerap tidak dipatuhi oleh pemilik kendaraan untuk membawa kendaraannya ke dealer yang ditunjuk untuk diperbaiki.

Tidak terpenuhinya jumlah recall yang dilakukan oleh perusahaan otomotif ternyata bukan sepenuhnya salah pabrikan. Pemilik kendaraan juga ikut andil membuat jumlah recall yang dilakukan perusahaan otomotif tidak sesuai target.

Melansir laman Autoblog, Senin (23/6/2014) menurut penelitian, sejumlah 25 persen jumlah kendaraan yang di recall tidak diperbaiki oleh pihak pabrikan. Jumlah tersebut terhitung cukup besar bila dikaitkan dengan jumlah recall yang dilakukan oleh GM yang mencapai total 16 juta unit kendaraan.

Terkadang alasan dari tidak diperbaikinya kendaraan yang di recall oleh pabrikan adalah masalah sepele yaitu si pemilik yang gemar menunda untuk membawa kendaraannya ke dealer. Para pemilik kendaraan juga terkadang tidak mengetahui perihal recall yang dilakukan oleh pabrikan untuk kendaraan yang mereka pakai.

Bahkan parahnya, ketika pemberitahuan recall kendaraan disampaikan melalui surat yang disampaikan langsung kepada pemilik kendaraan, mereka kerap lupa dan mengabaikan surat tersebut setelah membacanya.

Di Amerika Serikat sendiri diperkirakan terdapat sekitar 36 juta mobil yang tidak diperbaiki ketika pabrikan melakukan recall. Oleh karena itu para konsultan kendaraan menganjurkan para pabrikan untuk membuat sebuah paket tambahan yang menarik seperti ganti oli gratis atau voucher bensin saat melakukan recall.

Diharapkan dengan adanya tawaran menarik saat melakukan recall, para pemilik kendaraan tetap ingat untuk membawa kendaraannya ke dealer untuk memeriksa kerusakan. Hal ini juga bertujuan agar mereka tetap ingat untuk selalu memeriksa kondisi kendaraannya secara berkala sesuai standar pabrikan. (Ysp/Gdn)