Liputan6.com, Tokyo - Pabrikan otomotif Jepang, Honda, mengumumkan penarikan model hatchback jagoannya, Jazz, khusus yang bermesin hibrida. Hal ini menyusul ditemukannya masalah piranti lunak yang mempengaruhi akselerasi kendaraan. Masalah serupa juga ditemukan pada model lain, yakni Vezel bermesin hibrida.
Dalam keterangannya, Honda menyebutkan kebijakan recall ini berdampak pada 175 ribu unit dari model Jazz dan Vezel hibrida. Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (12/7/2014), penarikan dilakukan menyusul masuknya 11 laporan kecelakaan terkait tak maksimalnya program Engine Control Unit (ECU) pada Jazz.
Juru bicara Honda, Akemi Ando, mengklaim, tidak akan korban tewas maupun luka akibat masalah pada kedua mobil tersebut.
Ando melanjutkan, Honda segera memprogram ulang piranti lunak mereka. Hal ini dilakukan guna memperbaiki fungsi kontrol mesin kala menghadapi masalah. Sejauh ini, Ando mengklaim masalah tersebut tak berdampak pada penjualan Honda Jazz.
Adapun, kerusakan pada piranti lunak Jazz menambah daftar masalah dari hatchback tersebut. Sebelumnya, Honda menemukan masalah pada model Jazz yang hadir dengan sistem transmisi dual-clutch 7-percepatan. Indikasinya, berkurang standar kualitas produksi Jazz di pabrik Meksiko Honda.
Di samping masalah yang mendera Honda Jazz, pabrikan dengan semboyan 'The Power of Dreams' itu berharap Jazz tetap mampu menyumbang pendapatan.
Honda menargetkan peningkatkan pengapalan Jazz menjadi 4,5 juta unit pada tahun ini sehingga mendongkrak laba perusahaan sebesar empat persen. Secara global, produsen asal Jepang itu menargetkan penjualan 1,6 juta unit untuk varian mobil kompak, termasuk Jazz, Vezel dan City hingga akhir 2016.