Liputan6.com, Tokyo - Meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang, berdampak panjang. Sejumlah mobil bekas yang diimpor dari Jepang kedapatan mengandung radioaktif berbahaya.
Melansir laman Autoweek, (16/7/2014), impor mobil bekas dari Jepang bukanlah hal baru bagi negara-negara di Asia Tengah. Hal ini merupakan bisnis menguntungkan di kawasan tersebut. Peminatnya demikian besar, termasuk di Russia dan Kyrgyzstan.
Kini ceritanya berbeda. Otoritas pemerintah Kyrgystan menemukan sejumlah 70 unit mobil bekas yang diimpor dari Jepang positif terkena radiasi nuklir. Pihak berwenang lantas mengarantina mobil-mobil tersebut sebelum memusnahkannya.
"Mobil-mobil ini tak dapat dipulangkan kembali. Sebagai pengekspor, baik China maupun Jepang tak akan menerimanya. Oleh sebab itu, tak ada opsi lain kecuali memusnahkannya", papar Tolo Isakhov, Direktur Departemen Pencegahan Penyakit Kyrgystan.
Isakov sendiri tak secara gamblang menyebutkan tingkat radioaktif yang terdeteksi di mobil-mobil tersebut. Ia hanya menerangkan jika tingkat radiasi pada 70 unit mobil bekas itu bervariasi.Â
Lolosnya mobil-mobil berbahaya tersebut tak pelak mengundang pertanyaan. Para importir dinilai sangat lihai sehingga dapat lolos dari pemeriksaan berkas-berkas kendaraan oleh pihak bea cukai.