Sukses

Niat Berpuasa Kala Mudik dengan Motor? Ini Tipsnya

Pemudik dengan motor yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa selama perjalanan tetap dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal.

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran semakin dekat. Lazimnya tahun-tahun lalu, para perantau tak ingin melewatkan kesempatan berhari raya di kampung halaman. Beragam cara dilakukan untuk mudilk, mulai dari naik pesawat terbang hingga sepeda motor.

Meskipun tak disarankan, faktanya masih banyak orang memutuskan mudik dengan sepeda motor. Biaya yang lebih murah dan habisnya tiket masih menjadi alasan klasik.

Mudik menggunakan sepeda motor menuntut kondisi fisik yang sangat prima. Perjalanan jauh menuntut konsentrasi dan tenaga bugar.

Bagi Anda yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa di perjalanan, berikut beberapa tips yang dihimpun oleh Liputan6.com dari berbagai sumber:

2 dari 4 halaman

Jaga Asupan Gizi Saat Sahur dan Berbuka

1. Jaga asupan gizi saat sahur dan berbuka

Jadwal santap saat bulan Ramadhan berbeda dari bulan-bulan lainnya. Hal ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Para pengendara sepeda motor dianjurkan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat saat sahur karena potensial menimbulkan kantuk di siang hari.

Sebaiknya, perbanyak makanan yang mengandung protein dan cairan. Hal ini penting agar tak terjadi dehidrasi selama perjalanan. Terlebih, perjalanan mudik para pemotor umumnya lebih banyak dilakukan pada siang hari. Tentunya, kondisi cuaca yang relatif panas membuat tubuh cepat kehilangan cairan.

3 dari 4 halaman

Istirahat yang Cukup

2. Istirahat yang cukup

Perjalanan jauh tentu membutuhkan kondisi fisik yang prima. Agar tetap bugar selama mudik, dianjurkan untuk berhenti dan istirahat setidaknya setengah jam setelah berkendara selama dua jam.

Apabila badan terasa sangat letih, sebaiknya Anda segera mencari tempat yang ideal digunakan untuk beristirahat sejenak. SPBU atau rumah ibadah seperti masjid atau mushola dapat digunakan sebagai tempat para pemudik untuk beristirahat sejenak.

Saat berhenti di masjid atau mushola, Anda dapat melakukan relaksasi berupa pelemasan pada sendi-sendi dan urat yang tegang. Tak lupa, beribadah juga baik untuk kembali menata emosi.

4 dari 4 halaman

Manajemen Emosi

3. Manajemen emosi

Kondisi cuaca yang panas dan perut kosong tentunya membuat emosi mudah meledak. Hal ini masih ditambah dengan kondisi jalan yang macet di jalur-jalur utama mudik.

Bila tengah melewati kondisi jalan yang sedang semrawut, usahakan tetap tenang dan santai. Nikmati perjalanan Anda, jalan terbawa perasaan ingin cepat sampai. Rasa ingin cepat sampai justru akan menganggu konsentrasi Anda.

Anggaplah kondisi macet sebagai bagian dari perjalanan. Bukan tak mungkin, situasi ini bisa menjadi ajang silaturahmi bersama pengendara lain. Saling berkomunikasi dan tukar pengalaman kala beristirahat dapat menata kembali emosi Anda. 

Video Terkini