Liputan6.com, California - Jika Anda masih ingat, sebuah Ferrari GTO langka belum lama ini dijual dengan harga fantastis dan sekaligus memecahkan rekor dunia. Namun, seorang ahli mobil antik belakangan ini mengklaim jika mobil yang tersebut ternyata aspal, alias replika dan bukan Ferrari GTO sejati.
Hal ini diungkap oleh sejarawan yang juga pakar mobil Ferrari, Marcel Massini. Untuk membuktikan hal tersebut, ia telah melacak seluruh Ferrari GTO 250 yang di seluruh dunia hanya diproduksi sebanyak 39 unit tersebut.
Dari penelusurannya, Massini mengklaim jika tak satupun dari 39 unit Ferrari 250 GTO asli tersebut ternyata telah atau pernah dijual secara online, seperti dikutip dari Leftlanenews, Senin (4/8/2014). "Saya mengatakan dengan sangat yakin, jika itu bukanlah Ferrari GTO yang asli. Saya tahu di mana saja semua GTO yang asli berada," yakin Massini.
Memang, penjualan Ferrari di lapak online tersebut terkesan sangat janggal. Alih-alih menggunakan jasa rumah lelang, mobil tersebut malah dilego tertutup melalui sebuah situs. Tentu saja, hal tersebut bak membeli kucing dalam karung.
Seperti diberitakan sebelumnya, sportcar klasik keluaran tahun 1963 tersebut 'tertangkap basah' tengah dijual di lapak jual-beli online e-Bay. Kendaraan klasik tersebut ditawarkan seharga US$ 63,7 juta, atau sekitar Rp 749,17 miliar (kurs Rp 11.761 per US$).
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu saja, sebuah Ferrari GTO sejenis berhasil mendatangkan pembeli dengan harga sekitar US$ 52 juta atau sekitar Rp 611,6 juta.
Menurut Massini, dengan menjual replika tersebut, sang oknum penjual tampaknya ingin mengambil keuntungan dari antusiasme pasar atas mobil sport klasik. Buntutnya, penipuan tersebut dikhawatirkan beberapa analis turut berdampak pada masa depan pasar mobil klasik. Tentunya, para kolektor akan berpikir dua kali untuk mempercayai keaslian mobil yang kebetulan dipromosikan secara online.
Advertisement