Sukses

Di Kota Ini, Dara Seksi Antre Jadi Sopir Taksi

Sebanyak 170 dari 46 ribu pengemudi taksi di New York adalah perempuan.

Liputan6.com, New York - Karena gender, kaum hawa kerap dianggap remeh sebagai target kejahatan di transportasi umum. Di dalam taksi pun, nyatanya banyak perempuan yang merasa kurang nyaman kala disopiri laki-laki.

Stella Mateo, istri dari pendiri New York State Federation of Taxi Drivers pun tak tinggal diam. Dirinya menginisiasi sebuah layanan yang dikhususkan untuk kaum hawa. Rencananya, sebagaimana dilansir dari Autoevolution, Jumat (12/9/2014), layanan ini akan mulai beroperasi di New York, Westchester, dan Long Island pada 16 September mendatang. 

Ia menjelaskan, layanan ini bisa dipanggil melalui sebuah aplikasi yang saat ini baru tersedia di platform Apple. Ke depan, Mateo mengatakan, akan merilis aplikasi tersebut ke platform Android.

Adapun, lewat aplikasi itu, sang pemesan bisa memperoleh rekomendasi calon sopir perempuan berdasarkan lokasi. Jika tidak, aplikasi yang baru tersedia di platform Apple ini akan secara otomatis memberikan permintaan ke pengemudi terdekat.

Mateo menjelaskan, layanan AddTaxis, yang akan beroperasi dengan nama SheRides di New York itu merupakan solusi tepat bagi perempuan untuk masuk ke industri transportasi yang saat ini didominasi laki-laki.

Saat ini, mengutip data International Women's Day, Mateo menuturkan, sebanyak 170 dari 46 ribu pengemudi taksi di New York adalah perempuan. Sementara di AS, sebanyak 225 ribu perempuan memilih berprofesi sebagai pengemudi taksi.

Selain itu, adanya taksi dengan sopir perempuan ini diharapkan menekan angka kriminalitas terhadap perempuan ketika menggunakan transportasi umum. Dengan disopiri dengan sesama jenis, Mateo yakin bisa memberikan solusi transportasi yang aman dan nyaman bagi kaum hawa. 

Taksi dengan sopir perempuan ini bukanlah yang pertama di dunia. Sebelumnya, Pink Ladies dicetus pada 2005 setelah kasus pembunuhan seorang perempuan ketika berada naik taksi dengan sopir yang menyamar di Londo.

Tak cuma jadi tren di London, Pink Ladies turut membuka cabang di Moskow dan sejumlah negara lain seperti Iran, Uni Emirat Arab,dan India.

Sementara itu, sopir taksi perempuan ternyata telah ada pada 1960. Namun eksistensinya lambat laun menyusut seiring tingginya angka kriminalitas di jalan serta sejumlah risiko lainnya. (Gst/Des)

Video Terkini