Liputan6.com, Jakarta - Isu seputar dihapusnya insentif pajak untuk low cost green car (LCGC) nyatanya tak bakal berpengaruh banyak terhadap penjualan mobil tersebut. Periset pasar otomotif asal Jepang, FOURIN, memprediksi, pasar dari Agya dan Ayla cs bakal naik menjadi 14-15 persen pada tahun ini.
Di sela-sela Indonesia International Automotive Conference (IIAC), Manager Asia Research Dept. Toru Nakata, memaparkan, pasar LCGC bakal terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan ia menyakini, pasar untuk mobil itu bisa menembus 20-25 persen.
"LCGC akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Namun, mobil di kelas Multi Purpose Vehicle (MPV) masih menjadi idola," jelas dia.
Penjuaan MPV di Indonesia, lanjut Nakata, bakal didorong dari konsumen di luar Pulau Jawa. Kebanyakan pembeli baru, katanya, memilih mobil itu karena hadir dengan fitur tujuh kursi penumpang.
Menilik data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri, penjualan LCGC sepanjang tahun 2014 ini hingga Agustus telah mencapai hingga 85.643 unit. Sedangkan penjualan tertinggi LCGC di 2014 terjadi pada Februari lalu dengan torehan 16.270 unit. Sementara penjualan terendah tercatat terjadi pada Mei 2014 dengan 12.251 unit. (Gst/Des)
Penjualan LCGC Naik, MPV Masih Jadi Idola
Pasar dari kendaraan LCGC Agya dan Ayla cs bakal naik menjadi 14-15 persen pada tahun ini.
Advertisement