Sukses

Khawatir 'Disedot' Google, Ini Antisipasi Mercedes-Benz

Dikhawatirkan Google akan 'menyadap' data pemilik kendaraan untuk keuntungan pribadi.

Liputan6.com, Munich - Volkswagen Group dan Daimler menuding layanan Google yang akan disematkan pada kendaran mereka 'bermasalah'. Pasalnya, secara diam-diam perusahaan asal AS tersebut bakal mencuri sejumlah data penting.

Sebagai antisipasi, perusahaan induk dari Mercedes Benz itu menghimbau sederet pabrikan yang berada dalam grupnya untuk membuat sebuah platform baru yang terpisah. Nantinya, platform tersebut bakal digunakan sebagai basis infotainment dan layanan informasi kendaraan. 

Ya, kekhawatiran ini bukanlah tanpa alasan. Hingga kini, layanan Google telah digunakan oleh khalayak luas, mulai dari perangkat gadget hingga layanan yang disematkan pada kendaraan, termasuk pada mobil Audi keluaran terbaru. 

CEO Daimler, Dieter Zetsche berpendapat, jika seluruh mobil menggunakan platform tunggal dari Google, maka perusahaan teknologi asal California itu bisa saja mencuri sejumlah data krusial untuk kebutuhan tertentu.

"Google mencoba untuk memberikan fitur yang menemani setiap orang sepanjang hari dan menggunakan data yang diakses oleh penggunanya untuk keuntungan ekonomis mereka," ujar Zetsche seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (10/11/2014).

Untuk itu, sejumlah pabrikan pun bekerjasama untuk membuat sebuah platform mandiri yang nantinya diterapkan pada mobil-mobil mereka. Platform ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk memberikan sejumlah fitur pintar dan konektivitas pada mobil. 

Sementara itu, Google sendiri telah berhasil mengembangkan sebuah platform yang menyuguhkan antarmuka dan fitur pemetaan untuk memudahkan pengemudi. Lewat layanan ini, pengemudi bisa mengoneksikan smartphone mereka dengan sistem infotainment berbasis layar sentuh yang terpasang di mobil. 

"Adanya fitur yang disediakan pihak ketiga seperti Google tentunya bertentangan dengan visi pabrikan kendaraan yang menekankan kenyamanan dan kesenangan ketika berkendara," pungkas Zetsche.