Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) memperkirakan penjualan sepeda motor pada tahun depan masih akan sama seperti tahun ini. Salah satu penyebabnya yaitu rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi.
Executive Vice President Director PT AHM Johanes Loman mengatakan, adanya kenaikan harga BBM ini akan membuat masyarakat melakukan penyesuaian dalam konsumsinya, termasuk untuk membeli kendaraan pribadi. Hal ini akan membuat pertumbuhan penjualan sepeda motor berjalan mendatar.
"Saya melihat sih, begini ya tahun depan akan flat, dan beberapa tahun setelah itu akan membaik. Karena kan akan ada beberapa penyesuaian," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, yang ditulis Rabu (12/11/2014).
Selain itu, datarnya pertumbuhan penjualan sepeda motor pada tahun depan juga karena nilai tukar rupiah dan harga komoditi di pasar global yang belum kembali membaik.
"Kan kalau kita melihat saat ini curency, terus dengan harga komodity yang belum membaik, itu juga mempengaruhi," lanjutnya.
Meski demikian, Johanes menyatakan bahwa perusahaan tidak melakukan antisipasi khusus untuk mengatasi pertumbuhan yang mendatar ini.
"Kan flat, tidak lebih buruk. Jadi tidak ada yang harus di antisipasi," kata dia.
Dia menjelaskan, pada tahun ini perusahaan memasang target penjualan motor sebesar 5 juta unit, atau meningkat dibanding tahun lalu yang mencapai 4,7 juta unit.
"Ini memang masih tumbuh, cuma nggak banyak. (Target tahun depan) masih dikalkuasi," tandasnya.
Penjualan Sepeda Motor Nyaris Stagnan Tahun Depan
Adanya kenaikan harga BBM ini akan membuat masyarakat melakukan penyesuaian dalam konsumsinya, termasuk untuk membeli kendaraan pribadi.
Advertisement