Liputan6.com, Jakarta - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi sebesar Rp 2.000 tak ditampik PT Toyota-Astra Motor (TAM) bakal mempengaruhi penjualan roda empat dalam negeri. Meskipun, dampaknya hanya bersifat sementara.
"Dampak pasti ada. Kalau saya baca dari data-data dulu, pada saat BBM naik pasti ada pengaruh. Tapi kali ini sifatnya sangat pendek," tutur Direktur Marketing PT TAM, Rahmat Samulo kepada Liputan6.com melalui sambungan telefon.
Lanjut dia, naiknya BBM subsidi diharapkan mampu meningkatkan anggaran pemerintah untuk membangun sektor-sektor lain seperti infrastruktur untuk meninjnag pertumbuhan ekonomi.
"Kalau ekonomi bertumbuh cepat pasti memengaruhi industri otomotif baik jangka menengah atau panjang," imbuh Samulo.
Sementara itu, ketika ditanya mobil apa yang bakal terdampak kenaikkan BBM subisidi ini, Samulo memprediksi bahwa seluruh jenis mobil akan terpengaruh.
"Kalau saya lihat sih merata. Karena memang secara volume market otomotif banyak di menengah ke bawah dan mengambil porsi volume paling besar. Feeling saya akan berdampak merata," tuntasnya.
Toyota: BBM Subsidi Naik, Penjualan Mobil Pasti Terpengaruh
Naiknya BBM subsidi akan memengaruhi penjualan dari seluruh jenis mobil.
Advertisement