Liputan6.com, Munchen - Tingginya minat terhadap BMW i8 nampaknya membuat pabrikan mobil mewah asal Jerman itu kewalahan. Kabarnya, untuk menutupi seluruh pesanan, BMW mau tak mampu meningkatkan kapasitas produksi mobil sport hibrida tersebut.
Diakui Chief Sales and Marketing BMW, Ian Robertson, sangking tingginya pemesanan BMW i8, konsumen harus menunggu masa inden hampir 18 bulan.
Padalah, berdasarkan hitung-hitungannya, konsumen mobil premium tak bersedia untuk menunggu barang pesanannya lebih dari enam bulan.
"Kami perlu mencari cara untuk meningkatkan produksi i8 karena daftar tunggu yang terlalu lama di sejumlah negara," ungkapnya seperti dilansir dari Inautonews, Jumat (21/11/2014).Â
BMW i8 yang turut diboyong di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 itu pertama kali melakoni debutnya di dunia dalam bentuk BMW Concept Vision Efficient Dynamic. Sportcar dengan mesin hibrida ini memboyong baterai lithium-ion 7,1 kWh.
Hadir dengan gaya bodi coupe dengan pintu gunting, BMW i8 turut diperkuat mesin tiga silinder segaris 1,5 turbocharged.
Dengan spek yang diusungnya, BMW i8 sanggup berakselerasi dari nol hingga 100 km/jam dalam 4,4 detik sebelum menembus kecepatan maksimum 250 km/jam. Di samping itu, BMW i8 hanya membutuhkan 2,1 liter untuk menempuh jarak 100 km.
Laris, i8 Malah Buat BMW Cemas, Kok Bisa?
Konsumen mobil premium tak bersedia untuk menunggu barang pesanannya lebih dari enam bulan.
Advertisement