Sukses

Bercinta dengan Vespa Sprint, Klimaks!

Beberapa waktu lalu awak Liputan6.com mendapat giliran untuk bercinta dengan Vespa Sprint 150 3V ie. Bagaimana kesannya? Berikut ulasannya!

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah skuter asal Italia, Vespa, memang tak pernah mati. Tak cuma model antiknya yang jadi barang koleksi, versi skutik yang telah menganut mesin modern pun sukses membius para penggemar setianya.

Meski tak bisa dibilang sebagai barang baru, beberapa waktu lalu awak Liputan6.com mendapat giliran untuk bercinta dengan Vespa Sprint 150 3V ie. Bagaimana kesannya? Berikut ulasannya!

2 dari 6 halaman

Tampilan

1. Tampilan

Berbicara soal Vespa tak lepas dengan wujudnya yang ikonik. Untuk Sprint 150 3V ie sendiri sepintas menyerupai Vespa Primavera yang lebih dulu lahir ke Tanah Air awal tahun.





Kendati begitu, Vespa Sprint hadir dengan pembeda berupa lampu utama berbentuk persegi, sadel sporty dan desain bodi yang dinamis dengan baluran aksen krom pada bodi untuk memperkuat kesan vintage-nya.









Vespa Sprint yang dikenal sebagai skuter lincah dihadirkan dalam versi modern yang dikemas dengan panel instrumen sport dan apik di bagian depan. Informasi bahan bakar juga dimuat melalui layar berbasis LCD yang bisa digunakan untuk mengakses odometer, trip, tingkat bahan bakar, dan jam.



Tak cuma itu, Vespa Sprint juga menganut lampu samping (sein) dan rem berteknologi LED. Pencahayaan lampu utama dari Vespa Sprint juga sangat terang dan menyebar. Kondisi ini sangat membantu berkendara di kondisi gelap.



Kemudian, tombol-tombol yang berada pada stang pun memiliki fungsi masing-masing, mulai dari lampu pass dan jauh, klakson, sein, hingga tombol trip mode yang berada di bagian kanan.

Adapun, Vespa Sprint 150 3V ie hadir dengan dimensi yang lebih panjang daripada versi lamanya. Sehingga kondisi ini memberikan ruang yang cukup untuk menyimpan helm full face di bawah sadel.

3 dari 6 halaman

Pengalaman Berkendara

2. Pengalaman Berkendara

Sebagai kendaraan roda dua, harga Vespa Sprint yang dibanderol puluhan juta rupiah haruslah nyaman ketika ditunggangi. Benar saja, ukuran jok yang cukup besar dan ruang kaki lebar menambah kenyamanan saat di jalan.

Ketika diuji dengan jalur Kp Rambutan - Cipete - Cisarua awak Liputan6.com pun tak merasa terlalu lelah ketika harus berkendara dengan si oranye Vespa Sprint itu.



Namun, yang perlu jadi catatan, kenyamanan duduk ini tidak dapat dirasakan oleh penumpang di belakang, khususnya bagi mereka yang berpostur kurang dari 160 cm. Sandaran kaki yang menjadi satu dengan pengendara membuatnya kesulitan dan membuat kaki gampang pegal.

Belum lagi, posisi ini juga membuat keleluasaan pengendara sedikit terganggu ketika berkendara di jalanan padat, di mana sering terjadi singgungan antara kaki pengendara dan penumpang.

Menyoal fungsionalitas, Vespa Sprint agaknya cukup memenuhi kebutuhan pengendara perkotaan seperti di Jakarta. Ruang bagasi ternyata cukup menampung barang lumayan banyak. Bahkan awak Liputan6.com pun merasa dimudahkan kala ruang kompartemen sanggup menampung dua jas hujan berukuran XL, helm half face, dan tas pinggang.



Selain itu, adapula ruang kompartemen di bagian depan yang bisa dimanfaatkan untuk menaruh barang-barang seperti ponsel, kamera poket hingga air minum ukuran kecil.





Kemudian karena posisi duduk yang cukup tinggi, visibilitas ke jalan pun sangat baik. Hal ini sangat membantu ketika harus menyalip kendaraan yang di depan atau sekadar melihat pengendara lain.

4 dari 6 halaman

Performa

3. Performa

Mesin dengan kapasitas 150 cc logikanya mampu memberikan tenaga yang cukup kala melintas di berbagai medan. Terbukti ketika melakukan perjalan ke Cisarua melalui akses Sentul mengarah ke Bukit Pelangi yang didominasi tanjakan dan turunan cukup tinggi, Vespa Sprint mampu menjawab kebutuhan akselerasi. Tenaganya pun cukup moncer ketika diajak menanjak.

Fitur anyar Enchaced Sliding Suspension (ESS) pun terbukti mampu meningkatkan kenyamanan ketika berkendara di jalanan yang kurang rata. Stabilitas berkendara Vespa Sprint bisa diacungi jempol.



Melaju di kecepatan 100 km/jam, Vespa Sprint tak goyang dan bahkan terasa seperti meluncur ditarik dari depan. Hal ini tak terlepas dari pengaplikasian ban depan dan belakang berdiameter 12 inci. Boleh juga!



Tak cuma lari yang patut diberi nilai plus, sistem pengereman Vespa Sprint juga menyenangkan. Di mana roda depan dipasangi rem cakram 200mm dan rem belakang tromor 140mm pada bagian belakang.

Hanya saja, yang perlu jadi catatan ketika harus bermanuver di tikungan. Di mana pengemudi dituntut untuk mengambil haluan yang lebih lebar agar dapat belok dengan mulus.

5 dari 6 halaman

4. Konsumsi Bahan Bakar

Bagi pengguna yang mengguankan moda roda dua untuk menunjang mobilitas harian, efisiensi bahan bakar menjadi bahan pertimbangan. Ketika dilakukan pengujian, awak Liputan6.com mengisi penuh tangki bensin dengan RON 92 ketika angka odometer menunjukkan 1.522 km.



Kemudian setelah diajak berkendara dari Kp Rambutan - Cipete - Cisarua hingga kembali ke Kp Rambutan indikator bensin yang tadinya menunjukkan angka tujuh bar turun tiga bar ketika angka odometer 1.679 km.

6 dari 6 halaman

5. Kesimpulan

Kesimpulan
(+) Desain 
(+) Akselerasi 
(+) Stabilitas
(+) Visibilitas
(+) Ruang kompartemen luas
(+) Sistem pengereman
(-) Handling 
(-) Sering terjadi singungan kaki anatara pengendara dan penumpang

Spesifikasi lengkap:
Mesin: LEm 3 katup, 4langkah silinder tunggal 
Kapasitas mesin: 154,8cc
Sistem pembaaran: Injeksi elektronik
Output : 8,7 kW pada 7.500 rpm
Torsi: 12 Nm pada 5.000 rpm
Sistem pendingin udara tekan
Transmisi: Otomatis CVT
Suspensi depan: Lengan tunggal dengan pegas helikal dan peredam kejut tunggal hidrolik
Suspensi belakang: Peredam kejut tunggal dengan 4 tingkat pengaturan 
Rem depan: Cakram 200mm
Rem belakang: Teromol 140mm
Band depan: Tubeles 110/70-20
Ban belakang: Tubeles 120-70-20
Tangki : 8,5 liter
Jarak sumbu roda: 1.334mm