Liputan6.com, London - Razia lalu lintas menjelang akhir tahun tak hanya dilaksanakan di Indonesia saja melalui Operasi Zebra. Nyatanya, negara maju seperti Inggris pun kerap melaksanakan razia lalu lintas yang berlangsung hingga menjelang Natal.
Pasalnya, saat Natal tiba, para pengemudi di Inggris kerap kali kedapatan berkendara dalam kondisi mabuk. Hal ini tak hanya membahayakan tetapi juga membuat aparat kepolisian kerepotan untuk menekan angka pemabuk yang mengendarai mobil.
Meskipun begitu, pihak Kepolisian Inggris tak lantas kehilangan ide untuk menekan jumlah pengemudi yang mabuk. Untuk membuat efek jera, pihak kepolisian pun berinisiatif mengunggah nama dan juga foto mereka di akun jejaring sosial Twitter milik Kepolisian Inggris.
Melansir laman Motortorque, Rabu (3/12/2014), bentuk kampanye ini akan dilaksanakan hingga menjelang natal. Pada akunnya, polisi akan merilis rincian kapan dan dimana pengemudi tersebut diberhentikan polisi karena kedapatan mabuk.
Dikatakan kepolisian Sussex and Surrey, Inggris, rincian yang diposting pada media sosial tersebut diharapkan akan membuat para pengendara malu dan tidak mengemudi setelah mengonsumsi minuman keras atau obat terlarang. Tak hanya dibuat malu, pihak kepolisian tetap akan memberi sanksi bagi para pengemudi yang kedapatan mabuk.
Bagi para pengemudi yang kedapatan mabuk akibat mengonsumsi miras ataupun obat-obatan terlarang, pihak kepolisian akan menjatuhkan sanksi larangan mengemudi selama 10 hari.
Operasi ini dilakukan menjelang Natal karena banyak sekali kasus pelanggaran lalu lintas yang disebabkan oleh pengemudi yang mabuk. Kondisi ini juga merupakan kenaikan angka pelanggaran yang terjadi secara periodik di tiap tahunnya. (Ysp/Des)
Di Inggris, Polisi Hukum 'Bully' Pengemudi Mabuk
Polisi akan mengunggah nama dan juga foto mereka di akun jejaring sosial Twitter milik Kepolisian Inggris.
Advertisement