Liputan6.com, Jakarta - Toyota mengklaim, emisi yang dihasilkan dari mobil berbahan bakar hidrogen besutannya yang berupa uap air lebih aman daripada susu.
"Kami telah menguji dampak terhadap kesehatan dengan meminum air di lab. Ketika dibandingkan dengan segelas susu, uap air dari emisi mobil hidrogen Toyota mengandung lebih sedikit bakteri organik," jelas seorang yang bertanggung jawab merancang generator listrik, Seiji Mizuno. Demikian dilansir dari Worldcarfans, Kamis (4/12/2014).Â
Toyota Mirai bisa dibilang sebagai yang cukup signifikan di ranah otomotif. Mobil ini ditetaskan ditengah tantangan menyelamatkan lingkungan dan menekan produksi emisi CO2.
Meski lebih aman daripada susu, Toyota tidak menyarankan siapapun menampung uap air tersebut kemudian meminumnya. Pasalnya, pabrikan menjelaskan bahwa air tersebut dihasilkan dari proses kombinasi oksigen dari udara dan hidrogen. Sehingga uap tersebut bukanlah hasil dari proses sterilisasi atau distilasi.
Adapun, Mirai yang dipilih Toyota sebagai nama mobil hidrogennya memiliki arti 'masa depan'. Diharapkan mobil ini menggambarkan komitmen pabrikan dalam berinovasi untuk menciptakan kendaraan berbahan bakar alternatif.
Toyota Mirai sendiri hadir sebagai sedan empat pintu dengan lekuk bodi yang agresif dan elegan.
Dikatakan, Toyota Mirai diklaim mampu dibawa berkendara sejauh 483 km dengan kondisi tangki hidrogen penuh. Sementara untuk mengisi tangkinya, hanya memerlukan tak lebih dari 5 menit.
Menyoal harga, mobil ini dibanderol sekira US$ 60.300. Tak cuma fokus jualan, Toyota bekerjasama dengan Air Liquide juga berencana membangun infrastruktur stasiun pengisian hidrogen di lima negara bagian. 12 di antaranya akan berada di New York, New Jersey, Massachusetts, Connecticut, dan Rhode Island. (Gst/Des)
Toyota: Emisi Buang Toyota Mirai Lebih Aman daripada Susu
Dikatakan uap air dari emisi mobil hidrogen Toyota mengandung lebih sedikit bakteri organik.
Advertisement