Sukses

Wadirlantas: Orang Tua Kerap Wariskan Perilaku Berkendara Salah

Rendahnya kesadaran pengguna jalan dalam tertib berlalu lintas mengakibatkan tingginya angka kecelakaan.

Liputan6.com, Jakarta - TNT Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya dan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengadakan pelatihan dengan tajuk 'Eco Driving For Smart Driver'. Dikatakan, ajang ini bertujuan mengajarkan perilaku berkendara dengan benar dan ramah lingkungan.

Dijelaskan Wakil Direktorat Lalu Lintas AKBP, Dr. Bakharuddin Muhammad Syah, angka korban tewas akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 40 ribu jiwa dalam 1 tahun. Menariknya, tingginya angka korban kecelakaan ini kebanyakan disebabkan rendahnya kesadaran pengguna jalan dalam tertib berlalu lintas.

"Korban tewas kecelakaan didominasi usia antara 26 sampai 35 tahun. Hal ini menunjukkan jika korban lalu lintas adalah para orang yang sudah dewasa namun gemar melakukan pelanggaran," papar Bakharuddin, pada kegiatan Eco Driving yang bertempat di Hotel Menara Peninsula, Rabu (10/12/2014).

Ia menambahkan jika kebiasaan buruk para orang dewasa yang tidak patuh lalu lintas ini rupanya turut ditanamkan pula kepada anak-anak usia dini. Dikatakan, para orang tua mengajarkan tidak patuh lalu lintas dengan tidak memakaikan helm saat dibonceng ketika diantar ke sekolah.

Untuk menekan angka pelanggaran, lanjut Bakharuddin, pihak kepolisian melakukan kegiatan preventif salah satunya melalui penyuluhan seperti Eco Driving.

Sebagai bentuk penegakan disiplin berlalu lintas, Bakhruddin juga menekankan kepada anggotanya agar lebih peduli dan memahami secara mendalam tentang aturan berlalu lintas untuk mendisiplinkan para pengemudi yang melakukan pelanggaran.

"Kita sebagai pihak berwajib harus menjadi tuntunan, bukan tontonan masyarakat," tandasnya. (Ysp/Des)