Liputan6.com, Tokyo - Aksi mencorat-coret fasilitas umum tak hanya ditemui di Indonesia saja. Di negara maju seperti Jepang pun, vandalisme seperti ini juga kerap terjadi.
Tak seperti di Indonesia yang memiliki kebiasaan mencorat-coret menuliskan nama ataupun geng. Aksi corat-coret yang dilakukan di negeri matahari terbit itu tetap memperhatikan kaidah seni.
Seperti dilansir dari Autoevolution, Kamis (15/1/2015), aksi jahil ini dilakukan di kota Osaka dan Kyoto. Sejumlah rambu lalu lintas digambari menggunakan sejenis stiker.
Akibat digambari, simbol pada rambu lalu lintas pun jadi memiliki makna lain yang unik dan disukai oleh pengguna jalan. Meskipun begitu, pihak kepolisian baik di Kyoto maupun Osaka tetap mencari dalang dibalik aksi jahil tersebut untuk dimintai pertanggungjawabannya.
Aksi jahil seperti ini pertama kali diperkenalkan oleh pelukis berbakat dan pematung asal Perancis, Clet Abraham. Seniman ini pada tahun 1990 silam melakukan aksi kontroversial dengan menggambari rambu lalu lintas menggunakan stiker.
Dikatakan, Abraham melakukan aksi corat-coret pada rambu lalu lintas yang ada di jalanan Italia. Meskipun kerap berbuat jahil, Abraham selalu mengakui perbuatannya ketika dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Dicoreti Begini, Rambu Lalu Lintas Mengundang Tawa
Akibat digambari dengan sejenis stiker, simbol pada rambu lalu lintas pun jadi memiliki makna lain.
Advertisement