Sukses

Kurang Awas, Dua Komponen Mobil Ini Kerap Jadi Korban

Kerusakan komponen yang muncul akibat kesalahan pemakaian maka tidak dapat ditentukan kapan waktunya untuk diganti.

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan yang terus menerus digunakan selama sekian tahun dipastikan bakal menurun kondisinya. Kerusakan pun dapat timbul akibat keausan, mulai dari akibat pemakaian normal ataupun kesalahan pemakaian.

Jika kerusakan timbul karena pemakaian normal, tentu dapat diperkirakan waktu penggantian komponen tersebut. Namun, ceritanya jadi berbeda ketika kerusakan tersebut muncul akibat kesalahan pemakaian.

Pemilik kendaraan pun harus waspada mengingat komponen kendaraan dapat rusak sewaktu-waktu.

Berikut ini adalah beberapa bagian kendaraan yang rentan rusak akibat kebiasaan buruk saat berkendara yang berhasil dihimpun Liputan6.com:

>>> Silahkan Klik Laman Selanjutnya

2 dari 3 halaman

1. Mesin

1. Mesin

Setelah digunakan beraktivitas, kendaraan baik sepeda motor ataupun mobil akan berada di garasi mulai dari malam sampai pagi hari. Seluruh pelumas di dalam mesin dan kepala silinder akan turun dan berkumpul di dalam bak oli.

Saat mesin kembali dihidupkan, tentu akan terjadi gesekan antara piston dan dinding silinder serta berbagai komponen lainnya. Saat-saat seperti ini menjadi beban maksimum pada mesin lantaran komponen bekerja tanpa pelumas yang cukup.

Pada kondisi seperti ini, para pemilik mobil dianjurkan jangan menginjak pedal gas pada mobil atau memutar grip gas pada sepeda motor untuk menaikkan putaran mesin. Sebab, dengan kondisi pelumasan yang belum sempurna sama artinya dengan mempercepat keausan mesin karena dipaksa bergesek.

Kondisi yang tepat yakni setelah mesin hidup, biarkan bekerja selama beberapa menit dalam kondisi langsam atau idle. Setelah beberapa menit suara putaran mesin terdengar halus, Anda baru dapat menambah putaran mesin.

>>> Silahkan Klik Laman Selanjutnya

3 dari 3 halaman

2. Kopling

2. Kopling

Kopling berguna untuk memindahkan torsi dan tenaga mesin melalui roda gila pada transmisi. Dari transmisi, putaran tersebut diteruskan pada penggerak akhir dan roda.

Pengendara kerap kali melakukan kesalahan pamakaian pada komponen transfer daya ini. Akibatnya, komponen yang ada cepat mengalami keausan sebelum waktunya.

Banyak pengendara kendaraan bermotor menginjak pedal atau menarik tuas kopling selama kendaraan berjalan. Selain itu, sebagian pengendara ada juga yang memakai cara setengah kopling saat menghadapi tanjakan atau berhenti sesaat.

Efeknya pelat kopling seperti digosok secara kasar sehingga mempercepat keausan plat kopling dan transfer daya tidak berjalan secara maksimal.

Maka dari itu, injak pedal atau tarik tuas kopling seperlunya saja. Saat akan memindahkan gigi, injak pedal atau tarik tuas kopling secara penuh dan lepaskan secara halus serta jauhkan tangan atau kaki dari kopling ketika kendaraan berjalan.