Liputan6.com, Jakarta - Meski banyak yang menilai industri otomotif nasional cenderung stabil di tahun ini, Frost & Sullivan justru memprediksi bahwa penjualan roda empat bakal mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen di 2015.Â
Â
Menurut Vice President Frost & Sullivan Vivek Vaidya, penjualan roda empat bakal meningkat dari 1.208.019 unit menjadi 1.286.000 unit pada tahun ini.
Â
"Pertumbuhan disebabkan peningkatan investasi, anggaran pembiayaan infrastruktur dari pemerintah, dan pertumbuhan kelas menengah," paparnya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Â
Terlebih, kata Vivek, pertumbuhan ini bakal didukung kondisi ekonomi Indonesia yang terbilang stabil di kisaran angka sebesar 5,5 persen.Â
Â
Kendati demikian, ia melihat bahwa mobil berstatus CBU akan dibanderol dengan harga yang relatif lebih tinggi. Ini disebabkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Â
"Kenaikan biaya impor otomotif memberikan dampak yang signifikan, seperti suku cadang yang tinggi dan agregat yang masih diimpor untuk berbagai model," imbuh Vivek.Â
Â
Praktis, Viviek memproyeksi harga  mobil-mobil berstatus CBU khususnya mobil mewah akan tinggi. Sementara mobil-mobil yang telah diproduksi di dalam negeri dan telah mengguankan komponen lokal seperti LCGC tak terkena dampak.
Â
Untuk diketahui, penjualan mobil nasional sepanjang tahun lalu mencapai 1,208 juta unit. Angka ini jauh lebih besar ketimbang  Thailand yang hanya menyerap 882 ribu unit. Kemudian ekspor otomotif Indonesia mengalami peningkatan dari 170 ribu menjadi 202 ribu unit.