Liputan6.com, Jakarta - Ichiro, mobil Suzuki Vitara yang telah dimodifikasi menjadi layaknya mobil off road menjadi buah bibir netizen beberapa hari ini. Pasalnya, aksi-aksinya "menghukum" pengemudi jalan yang melanggar lalu lintas menimbulkan pro dan kontra.
Mereka yang pro menganggap Ichiro melakukan hal yang benar agar menimbulkan efek jera bagi para pelanggar lalu lintas. Di sisi lain, mereka yang kontra menganggap aksi Ichiro tersebut, bagaimanapun, berbahaya bagi pengemudinya sendiri atau pun orang lain.
Lantas apa sebenarnya motivasi Ichiro ketika melakukan aksi-aksi berbahayanya tersebut?
Advertisement
Dalam laman Fecebook pemilik Ichiro yang diketahui bernama Andi Wenas, dirinya menulis status klarifikasi untuk menanggapi aksi-aksinya di jalanan.
Dalam status tersebut, Andi Wenas mengatakan dirinya mengemudikan Ichiro dengan "kalem-kalem saja". Tetapi, jika ada pengemudi lain yang ugal-ugalan hingga melanggar lalu lintas, maka Andi tidak akan segan untuk memberikan "pelajaran" di tempat.
>>Klik laman berikutnya!
Enggan Toleransi
"Menurut saya dalam situasi seperti itu tidak bisa ada toleransi lagi. Harus segera dikasih respon on the spot saat itu juga yang tegas sebagai pembelajaran. Kalau dibiarkan maka yang bersangkutan saya rasa akan cenderung mengulang perbuatannya dan dicontoh pula oleh pengguna-pengguna jalan lainnya," demikian tulis pemilik Ichiro tersebut.
Tambahnya lagi, semua orang bebas berkendara di jalanan asal tidak merugikan atau membahayakan orang lain. Jika merugikan atau membahayakan, maka pelanggar tersebut harus siap-siap dicaci oleh pengguna kendaraan lain.
Ichiro mencuat di dunia maya karena tidak segan-segan "menghukum" pengendara lain yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Di laman Youtube, Andi Wenas secara reguler mengunggah aksinya menghukum pengendara nakal seperti metromini yang tidak mempedulikan rambu lalu lintas hingga truk yang belok tidak pada tempatnya.
(Rio/Gst)
Advertisement