Liputan6.com, Detroit - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pekerja Daimler AG's Mercedes-Benz di pabrik Vance, Alabama, AS, merupakan pekerja otomotif dengan upah per jam tertinggi di antara pekerja otomotif lain di AS. Sementara pekerja di pabrik Volkswagen dan BMW mendapatkan upah paling rendah per jamnya.
Melansir Automotive News, Rabu (25/3/2015), berdasarkan penelitian dari Center for Automotive Research, pekerja di Mercedes-Benz mendapatkan mendapatkan rata-rata upah sebesar US$ 65/jam atau sekira Rp 840 ribu (Kurs: Rp 12.929/US$), sementara pekerja VW di Pabrik Chattanooga dibayar rata-rata US$ 38/jam (Rp 491 ribu) dan pekerja BMW di Spartanburg mendapatkan US$ 39/jam (Rp 504 ribu).
Di posisi kedua, ada General Motors yang membayar pekerjanya US$ 58/jam (Rp 750 ribu). Dibawahnya, ada Ford Motor Co. yang diketahui membayar pekerjanya US$ 57/jam (Rp 736 ribu). Sementara itu, Fiat Chrysler diketahui membayar pekerjanya sebanyak US$ 48/jam (Rp 620 ribu).
Hasil penelitian ini dirilis sebagai persiapan untuk pembicaraan kontrak lebih lanjut antara perusahaan otomotif terbesar di AS yang dijuluki Detroit 3 (terdiri dari Ford, GM, dan Fiat) dengan United Auto Workers (UAW) sebagai representasi serikat pekerja otomotif Amerika.
Diantara beberapa pabrikan mobil yang beroperasi di AS tetapi tidak masuk ke dalam Detroit 3 juga diteliti, misalnya Honda dan Toyota. Honda membayar pekerjanya sebesar US$ 49/jam (Rp 633 ribu), Toyota US$ 48/jam (Rp 620 ribu), Nissan US$ 42/jam (Rp 542 ribu), serta Hyundai dan Kia sebesar US$ 41/jam (Rp 530 ribu).
Dalam riset ini, diketahui meskipun GM dan Ford mengalami restrukturisasi besar sejak 2009, keduanya masih memberikan upah tinggi kepada pekerjanya dibanding pesaing-pesaing utama mereka.
Rata-rata upah pekerja tersebut, selain dihitung berdasarkan upah pekerja tetap, juga termasuk upah bagi pekerja outsourcing. Selain itu, diketahui pula bahwa pabrikan mobil asal Jepang membayar upah paling tinggi bagi pekerja kontrak.
Menurut laporan tersebut, semakim tinggi pekerja kontrak dan outsourcing, kapital variabel pun akan semakin berkurang.
Baca Juga
(rio/ian)
Advertisement