Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara yang terkenal dengan populasi Vespa yang cukup besar. Bahkan, di kota-kota besar seperti Jakarta kerap dijumpai modifikasi ekstrim berbasis Vespa.
Contoh modifikasi ekstrim yang dilakukan salah satunya yaitu Vespa ceper. Biasanya, modifikasi seperti ini dilakukan oleh kalangan remaja berusia belasan tahun yang duduk di bangku SMP atau SMA.
Tak hanya memiliki ground clearance yang jauh lebih rendah dari aslinya, Vespa ini memiliki ukuran jauh lebih panjang ketimbang Vespa normal. Meskipun terlihat unik, aksi modifikasi seperti ini malah dikritisi oleh media luar negeri seperti Motoroids.
Dijelaskan, modifikasi seperti ini dianggapnya lebih mirip seperti sebuah skateboard ketimbang skuter karena sangat ceper. Bahkan, media ini juga mengkritisi penggunaan Vespa ceper ini yang dapat mengangkut tiga orang sekaligus namun dalam posisi jongkok.
Tak luput, media online asal India ini pun menilai pengguna Vespa ceper yang dilihatnya tersebut mengundang bahaya. Bagaimana tidak, selain berbonceng tiga dalam posisi jongkok, dua dari tiga orang tersebut nyatanya tidak menggunakan helm sebagai elemen keselamatan standar ketika mengendarai sepeda motor.
Media ini pun membandingkan mengendarai Vespa ceper di India dianggap sebagai suatu aktivitas ekstrim. Aksi-aksi tersebut pun biasanya hanya dijumpai dalam film-film Bollywood.
(ysp/ian)
Aksi Vespa Ceper Indonesia Tuai Kritik Media Internasional
Modifikasi seperti ini dianggapnya lebih mirip seperti sebuah skateboard ketimbang skuter.
Advertisement