Liputan6.com, Jakarta - Target penjualan 1,2 juta unit yang dipatok pada tahun ini pada kenyataanya mustahil diraih. Bahkan, bila tak kunjung membaik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun bakal merevisi target tersebut.
Buktinya, penjualan mobil di awal 2015 bisa dibilang jeblok, terutama bagi Agen Pemegang Merek (APM) mobil Eropa. Data Gaikindo, sejumlah merek harus berjuang mati-matian. Bahkan Smart, yang notabene berada di bawah naungan brand besar sekalipun, kelihatan tidak berkutik.
"Kami memasarkan Smart di Indonesia beberapa tahun yang lalu dan sejak 2014 memutuskan untuk lebih fokus ke penjualan kendaraan-kendaraan Mercedes-Benz," kata Ananta Wisesa, Section Manager External Communication PT Mercedes-Benz Indonesia, saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Data berbicara, penjualan Smart tak menggembirakan. Meski ada pertumbuhan sepanjang Januari-Februari, tiga tipe Smart yang tersedia untuk konsumen dalam negeri cuma diserap satu unit. Tahun lalu tidak ada penjualan di periode itu.
Sementara, dari tiga model yang diniagakan, pabrikan mobil supermini asal Stuttgart ini hanya membukukan 27 unit di 2014. Dari 12 bulan efektif di 2014, penjualannya pun hanya kuat di bulan-bulan tertentu dan yang paling tinggi pada September dengan 12 unit.
Dijelaskan Ananta, karakteristik pembeli Smart terbilang unik. Sehingga pasarnya pun tak sebesar mobil-mobil lain.
"Karakter dari konsumen Smart pada umumnya adalah mereka dengan pribadi aktif dan dinamis, menyukai efisiensi serta mobilitas yang lincah juga menyukai desain kendaraan yang unik berteknologi tinggi," ucapnya.
Meski mengalihkan fokus penjualan ke merek Mercedes-Benz, Ananta pun menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka pintu pemesanan Smart. Pun begitu untuk layanan kepada pemilik kendaraan.
"Untuk purna jual, konsumen Smart masih bisa datang ke dealer resmi," tuntas dia.
(gst/sts)
Jualan Rontok, Smart Angkat Kaki dari Indonesia?
Pabrikan mobil supermini asal Stuttgart ini hanya membukukan 27 unit tahun lalu.
Advertisement