Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan teknologi, para pabrikan otomotif pun berlomba-lomba menciptakan kendaraan yang dapat menjamin keselamatan pengendara.
Di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2015 lalu, BMW unjuk kebolehan dengan memamerkan i3 yang dibekali fitur self-parking dan collision avoidance system.
Mengambil tempat di atap sebuah gedung, pabrikan asal Jerman ini menyediakan sebuah i3 yang bisa dijajal langsung oleh pewarta.
-- Cara kerja
Untuk collision avoidance system, BMW memanfaatkan empat buah pemindai laser yang ditempatkan pada bagian depan, pelakang dan satu di bagian sisi kiri juga kanan mobil. Â
Melalui sensor ini, mobil memiliki kemampuan memindai kondisi lingkungan sekitar dengan proyeksi 360 derajat. Untuk memperlihatkan kerja dari fitur ini, BMW memanfaatkan beberapa kubus buatan berlatar tembok bata merah dengan ketinggian sekitar 100 cm dan ketebalan 40 cm. Â
i3 yang didemokan berjalan dengan beberapa skenario; lewat di antara dua kubus serta mundur dan maju menabrak objek. Hasilnya, ketika sensor mendeteksi peluang terjadinya tabrakan, laju mobil akan terhenti.
Praktis dengan kemampuan yang ada, BMW yakin bahwa fitur ini bisa menjadi jawaban untuk mencegah terjadinya kecelakan. Kemudian, collision avoidance system diyakini menjadi teknologi pendukung tren kendaraan otonomos. Akan tetapi, pengembangannya masih menuai sejumlah kendala, salah satunya biaya.
"Sistem radar masih sangat mahal. Jadi kami masih mencari cara untuk efisiensi biaya," jelas Georg Tanzmesiter, yang terlibat dalam proyek mobil otonomos BMW.
>>>Klik laman berikutnya
Next
-- Self-parking
Di samping bisa meningkatkan keselamatan di jalan, BMW i3 turut memiliki sebuah sistem yang memungkinkan mobil bisa parkir sendiri.
iPada prinsipnya, sistem ini beroperasi menggunakan sensor dan memanfaatkan GPS. Sang pemilik, bisa mengontrol i3 untuk parkir memanfaatkan aplikasi BMW yang dipasang ke wearable device ZenWatch.
Ketika menyentuh tombol "Park Vehicle" pada aplikasi, maka mobil secara otomatis akan mecari tempat memarkirkan kendaraan.
Akan tetapi, yang masih menjadi pertanyaan adalah apakah sistem ini dapat benar-benar berfungsi dengan baik ketika mobil berada di basement; di mana sinyal jaringan dan kondisi pencahayaan yang minim.
-- Sudah ada di Indonesia?
Di dalam negeri sendiri, fitur-fitur ini telah disematkan di Ford Focus dan Mazda2. Untuk Ford membekali hatchback-nya dengan Active Park Assist yang memungkinkan mobil dapat parkir tanpa sentuhan pengendara pada pedal dan setir. Â
Sementara pada Mazda2 memiliki fitur Smart City Brake Support (SCBS). Fitur ini juga dimiliki Fokus. Sistem akan mengaplikasikan fungsi rem untuk menghindari benturan dengan objek di depannya pada kecepatan 4-30 km/jam.
(gst/sts)
Advertisement